"Kami di AirAsia bisa tuh menawarkan tiket dengan harga terjangkau. Kalau bisa untuk domestik tidak usah ada tarif batas bawah," kata Dendy kepada Tim Blak blakan detikcom.
Ada empat hal yang membuat AirAsia bisa menekan tiketnya menjadi murah. Pertama, Group AirAsia hanya menggunakan satu jenis pesawat, yakni Airbus A320 dengan kapasitas 180 tempat duduk. Dengan hanya satu jenis pesawat, perusahaan akan lebih mudah dalam mengelola kru pesawat. Sebab tak perlu lagi memikirkan sertifikasi dan izin pilot untuk jenis pesawat yang berbeda.
Kedua, dengan hanya satu jenis tipe pesawat, AirAsia tak membutuhkan banyak suku cadang dan inventory, sehingga perusahaan bisa berhemat untuk kepentingan perawatan pesawat.
Ketiga, AirAsia Indonesia sebagai bagian AirAsia group mendapatkan keuntungan ketika akan mengadakan pesawat dari Air Bus. "Pada saat kita memerlukan pesawat, kalau sendiri-sendiri datang ke Airbus harganya berbeda dengan kalau datang bareng bareng (group AirAsia)," kata pria kelahiran Semarang, 9 Februari 1973 itu.
Terakhir, AirAsia saat ini memiliki tingkat utilisasi rata-rata 12,4 jam per pesawat per hari. Bagi AirAsia yang 80% pesawatnya adalah sewa hal ini sangat menguntungkan untuk menekan biaya produksi.
Kepada Tim Blak blakan detikcom, Dendy juga mengomentari terkait hilangnya tiket AirAsia di Traveloka dan 14 online travel agent (OTA) lainnya. Juga soal rencana pemerintah mengundang maskapai asing jika perusahaan penerbangan di tanah air tak mau menurunkan harga tiket.
Selengkapnya tonton Blak-blakan Dendy Kurniawan, Rahasia Tiket Murah AirAsia di detikcom, Senin (12/8/2019) pukul 09.00 WIB.
(ara/ara)