Transaksi berjalan terdiri dari neraca perdagangan barang, neraca perdagangan jasa, neraca pendapatan primer, dan neraca pendapatan sekunder. Neraca perdagangan Indonesia sepanjang Januari-Juni 2019 masih defisit sebesar US$ 1,93 miliar.
Mengenai defisit neraca perdagangan juga menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Orang nomor satu di Indonesia ini berkali-kali menyinggung soal tekor tersebut di hadapan pejabat negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan instrumen fiskal, Sri Mulyani mengaku akan membantu Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan sektor investasi yang berkaitan dengan kinerja ekspor bertumbuh dengan baik.
"Pokoknya kami siap dengan seluruh instrumennya membantu kementerian terkait dan pemerintah daerah yang bisa ikut memecahkan masalah CAD," jelas dia.
Bahkan, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini akan memantau hasil formulasi kebijakan-kebijakan ekonomi makro yang sudah ada.
"Hubungan kami dengan seluruh K/L maupun Pemda dan para pengusaha akan terus kita harapkan supaya kita juga bisa terus meng-adjust policy kita sesuai kebutuhan," ungkap dia.
(hek/ara)