Pemangkasan proyeksi produk domestik bruto di Singapura sering dianggap sebagai penentu bagi pertumbuhan global. Ekonomi Singapura diperkirakan hanya tumbuh di kisaran 0-1% tahun ini, turun dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 1,5-2,5%.
Adanya pemangkasan proyeksi ekonomi Singapura menambah kekhawatiran secara global tentang dampak peningkatan proteksionisme terhadap ekspor dan produksi. Selain itu, hal ini telah mendorong bank sentral untuk memangkas suku bunga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertumbuhan PDB Singapura pada paruh kedua 2019 diperkirakan akan melambat," katanya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (4/8/2019).
Ia juga menandai sejumlah resiko ekonomi yang meningkat termasuk situasi politik Hong Kong, sengketa perdagangan Jepang-Korea, perang tarif China-Amerika Serikat, serta memperlambat pertumbuhan di China dan Brexit.
Perang dagang China-Amerika Serikat ekonomi Singapura terpukul. Singapura memangkas proyeksi setahun penuh untuk ekspor domestik non-minyak.
"Dengan ketegangan perdagangan antara AS-China tidak mungkin mereda dalam waktu dekat, kami berharap ekspor dan layanan terkait perdagangan mendorong ekonomi ke dalam resesi teknis di Q3," kata kepala ekonom Asia di Oxford Economics Sian Fenner.
Pada minggu lalu beberapa negara seperti, Selandia Baru, India, dan Thailand memangkas suku bunga dan menandakan kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan ekonomi. Bulan lalu, The Fed memangkas suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2008.
(fdl/fdl)