Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon Kuswardoyo mengatakan Argo Cheribon melayani penumpang relasi Cirebon-Gambir, dan sebaliknya. Kemudian melayani penumpang Tegal-Cirebon-Gambir dan sebaliknya.
"Dalam satu hari ada 16 perjalanan, 14 perjalanan reguler dan dua perjalanan fakultatif menggunakan rangkaian new image yang sama," kata Kus dalam keterangan yang diterima detikcom, Jumat (16/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Kus mengatakan kereta Argo Cheribon terdiri dari lima kereta kelas eksekutif dan empat kereta kelas ekonomi. Kus menyebutkan perubahan nama dan rangkaian kereta tersebut bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi penumpang.
"Kita hadirkan single service. Salah satu inovasi bagi pengguna jasa kereta api, khususnya pada waktu sibuk, seperti weekend, Lebaran, Natal dan hari libur lainnya," ucap Kus.
Lebih lanjut, Kus menceriakan munculnya nama Argo Cheribon disesuaikan dengan nama Stasiun Cheribon saat pertama kali diresmikan tahun 1912,
yang menjadi awal keberadaan perkeretaapian di Kota Cirebon.
"Ini bukti bahwa KAI peduli terhadap sejarah, ini juga salah satu upaya untuk mengenalkan sejarah kepada generasi penerus. Kita masih merawat bangunan stasiun," katanya.
Kus menambahkan kapasitas angkut kereta Argo Cheribon ditingkat, sebelumnya 7.200 tempat duduk menjadi 7.980 tempat duduk per hari. Peningkatan kapasitas angkutnya lebih dari 10 persen setiap hari.
"Dalam setahun kapasitas angkutnya bisa melayani 2,9 juta penumpang, meningkat dari sebelumnya hanya 2,6 juta penumpang," katanya.
Sementara itu, untuk harga tiket perjalanannya dijual mulai dari Rp 115 ribu. Pada acara peresmian nama tersebut PT KAI Daop 3 Cirebon membagikan hadiah dan ribuan kue untuk penumpang. "Ada 2.019 kue yang dibagikan. Ini menandai digunakannya nama Argo Cheribon sebagai nama baru menggantikan tiga nama kereta api sebelumnya," ucap Kus.
(hns/hns)