Darmin Bicara Pesantren Bisa Jadi Pusat Ekonomi Syariah

Darmin Bicara Pesantren Bisa Jadi Pusat Ekonomi Syariah

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Jumat, 23 Agu 2019 22:30 WIB
Menko Perekonomian Darmin Nasution/Foto: Fadhly Fauzi Rachman/detikcom
Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan ada banyak cara mendorong pengembangan ekonomi syariah di dalam negeri. Salah satunya dengan memanfaatkan pesantren.

Menurut Darmin pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan yang bisa didorong menjadi pusat-pusat kegiatan ekonomi berbasis syariah.

"Pesantren, merupakan lembaga pendidikan Islam yang bisa jadi alat dan sumber dari SDM yang bisa ditingkatkan melalui program pendidikan vokasi," kata Darmin dalam Muktamar ke-IV Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) di Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (23/8/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Darmin memaparkan, berdasarkan data Kementerian Agama terdapat sebanyak 25.938 pesantren yang ada. Jumlah sebanyak itu, kata Darmin, bisa dimanfaatkan untuk mendorong pengembangan ekonomi syariah.


"Pemberdayaan unit usaha pesantren juga merupakan langkah strategis untuk kemudian melahirkan sentra-sentra ekonomi syariah," ujar mantan Gubernur Bank Indonesia itu.

Sementara untuk sektor lainnya yang bisa mendorong ekonomi syariah, kata Darmin, ialah pengembangan UMKM berbasis syariah.

"Syariah itu match dengan UMKM, tapi pada suatu titik dia berkembang dengan lambat. Perlu membangun ekosistem yang bukan hanya mendorong sektor rill. Kalau bicara ekosistem, tentu bicara juga soal SDM dan lainnya," kata dia.

Darmin menambahkan pemerintah akan terus mendorong dan mendukung pengembangan ekonomi syariah. Dukungannya ialah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang akan dilakukan.

"Pemerintah akan fokus ke pengembangan SDM pada 2020-2024. Tentu bukan sekadar pelatihan kompetensi tapi juga kewirausahaan. Juga mendorong ekspor produk unggulan, yang kita harap kegiatan syariah bisa ambil peran di dalamnya," tutur Darmin.




(fdl/hns)

Hide Ads