Seorang pedagang sayur di Pasar Sumber Artha, Bekasi, Faisal (31), curhat soal harga cabai yang naiknya dua kali lipat satu bulan belakangan ini.
"Naiknya sudah sebulanan ini karena kemarau. Datangnya dari pasar induk (Kramat Jati) itu sedikit. Ini jadinya naiknya dua kali lipat, cabai merah keriting itu sebelumnya kan cuma Rp 50.000/kg," ungkap Faisal ketika ditemui detikFinance, Minggu (25/8/2019).
Baca juga: Musim Kemarau, Harga Cabai Makin Pedas |
Harga cabai merah keriting, cabai rawit hijau, dan cabai merah besar mencapai Rp 100.000/kg. Sedangkan, harga cabai rawit merah tembus Rp 120.000/kg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya petani nggak panen, sedikit panennya. Kan musim kering, panas banget. Ini datangnya sedikit sudah gitu cabainya kering-kering, nggak bagus," paparnya.
Ia mengatakan, beberapa kali pembelinya mengeluhkan harga cabai yang semakin 'pedas' ini.
Baca juga: BI Sebut Kemarau Panjang Kerek Harga Pangan |
"Pelanggan saya juga ngomel, hara-harga pada naik gitu," ujarnya.
Remon, pedagang di Pasar Besar Perumnas Klender, Jakarta Timur, mengatakan harga cabai juga mengalami peningkatan. Harga cabai merah keriting Rp 68.000/kg, begitu pula dengan cabai merah besar. Sedangkan, harga cabai rawit hijau Rp 70.000/kg. Lalu, harga cabai rawit merah menembus Rp 85.000/kg.
Remon menuturkan, sejumlah pelanggannya jengkel harga cabai naik.
"Iya pembeli saya sebal pas tahu harganya segitu. Katanya pada mau masak daging kurban dibalado gitu, atau rendang, kan pakai cabainya banyak, tapi harganya lagi mahal," tandasnya.
(dna/toy)