Optimisme Pengusaha di Tengah Rusuhnya Papua

Optimisme Pengusaha di Tengah Rusuhnya Papua

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 02 Sep 2019 07:46 WIB
1.

Optimisme Pengusaha di Tengah Rusuhnya Papua

Optimisme Pengusaha di Tengah Rusuhnya Papua
Foto: ANTARA FOTO/Dian Kandipi
Jakarta - Pengusaha menilai kerusuhan yang terjadi di Papua, Kamis (29/8/2019), ditunggangi beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab dan benci dengan pemerintah. Pihak-pihak ini disebut mengompori kerusuhan terjadi di Papua.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi Sukamdani menilai meskipun kerusuhan terjadi, namun belum mengganggu kepercayaan investor terhadap Papua.

Haryadi juga yakin keadaan akan cepat pulih. Bagaimana informasi selengkapnya? Simak berita yang dirangkum detikFinance, klik halaman selanjutnya.
Haryadi Sukamdani menilai kerusuhan besar yang terjadi di Papua dikompori pihak yang tidak bertanggung jawab. Justru, menurutnya rakyat Papua ingin kedamaian tanpa ada kerusuhan.

"Kan itu ada yang ngomporin ada yang tunggangi, jelas sekali ada aktornya. Saya rasa rakyat Papua nggak begitu ya, ini kan ada yang ngomporin nih ya," kata Haryadi, kepada detikFinance, Minggu (1/9/2019).

Bahkan, Haryadi menilai kelompok yang mengompori bukan cuma berasal dari dalam negeri, namun ada campur tangan asing.

"Ini juga lucu aja kita lihatnya di dalam negeri belom keluar berita, di London udah keluar. Ada campur tangan asingnya juga ini sih, kalau mau dijadiin kayak Timor-timur nggak bisa lah," kata Haryadi.


Haryadi juga menilai, kerusuhan belum mengganggu kepercayaan investor. Namun, kalau rusuh kembali memanas, tidak perlu menunggu waktu lama, investor akan cabut.

"Untuk sekarang tidak mengganggu (kepercayaan investor) banget ya kalau saya lihat, kalau masih berlarut nggak nunggu waktu lama untuk pergi," kata Haryadi.

Kerugian hanya terjadi di beberapa bangunan pihak swasta yang dirusak saat kerusuhan. Namun, kerugian itu dinilai Haryadi tidak terlalu signifikan.

"Ya memang kerugian ada, orang dirusak dibakar gitu bangunannya, tapi belum tahu kita berapa, tapi nggak banyak lah. Tapi kebanyakan kan yang diserang gedung pemerintah tuh," kata Haryadi.

Haryadi mengatakan kalau kondisi memanas dan kerusuhan kembali lagi terjadi, investor bisa cabut dari Papua. Menurutnya, keadaan yang tidak stabil bisa menyebabkan pengusaha enggan investasi. Kalau pengusaha cabut dari Papua, akhirnya masyarakat lokal yang nantinya dirugikan.

"Kalau terus-terusan pasti imbasnya besar, orang bisa jadi takut kalau misalnya di sana nggak stabil, jadi repot. Masyarakat Papuanya sendiri juga rugi, kalau terus terusan terjadi ya," kata Haryadi.


Haryadi tetap optimis kasus kerusuhan di Papua bisa cepat selesai. Mereka yakin pemerintah dapat menangani kasus ini dengan cepat.

Dia menilai kejadian ini sangat insidental dan bisa cepat mereda. Haryadi menyatakan hingga kini kejadian ini tidak terlalu mempengaruhi kepercayaan pengusaha untuk investasi ke Papua.

"Kita yakin ini bisa diatasi kok, ini kan sifatnya kejadian yang insidental ya, penanganan akan cepet kok, untuk sekarang tidak mengganggu (kepercayaan investor) banget ya kalau saya lihat," kata Haryadi.

"Kita yakin ini cepat selesai," tegasnya.

Hide Ads