Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy memprediksi angka inflasi bulan lalu di kisaran 0,2% secara bulanan dan 3,25% secara tahunan. Kemudian biaya pendidikan diprediksi akan menjadi pendorong inflasi Agustus.
Menurut dia, hal ini merupakan faktor musiman saat tahun ajaran baru. Kemudian bahan pangan seperti cabai yang masih mengalami peningkatan akibat musim kemarau juga diprediksi menyebabkan inflasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual memproyeksi inflasi selama Agustus 2019 sebesar 0,17% secara bulanan dan 3,5% secara tahunan. Menurutnya, inflasi selama bulan lalu disebabkan oleh harga pangan, khususnya cabai, yang masih tinggi. Meskipun kenaikannya tak setinggi bulan-bulan sebelumnya.
"Harga cabai masih cukup sulit diatasi karena permintaannya juga terus meningkat, budaya konsumsi cabai segar. Overall setelah Lebaran biasanya harga-harga mulai normal, periode Agustus-September memang biasanya tekanan inflasi relatif rendah," kata David.
Simak Video "Video Sri Mulyani soal Inflasi RI Rendah: Tak Terkait dengan Daya Beli"
[Gambas:Video 20detik]