"Negara membutuhkan banyak entrepreneur. Bukan hanya untuk membuat daya saing antar negara, melainkan juga untuk menggenjot pembangunan," kata Wapres di Auditorium Universitas Negeri Padang, Selasa (3/9/2019).
"Kemajuan suatu bangsa sangat tergantung pada entrepreneur-nya. Hanya dengan bekerja, seseorang memperoleh pendapatan. Dengan pendapatan, orang bayar pajak dan pajak (akan) menggerakkan pembangunan," sambung JK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari jumlah itu, yang bisa diterima jadi ASN (Aparatur Sipil Negara) tak lebih dari 50 ribu atau sekitar 2 persen.
"Kita tidak butuh banyak lagi tenaga administrasi. Kehadiran teknologi sudah memungkinkan membantu pekerjaan yang berhubungan dengan administrasi. Kita akan merampingkan birokrasi. tapi sektor-sektor lain tetap akan dipertahankan, seperti rumah sakit dan lain-lain," kata JK.
JK mengibaratkan memulai suatu usaha, sama dengan belajar berenang. Kalau membaca buku teori belajar berenang, lalu terjun ke sungai atau ke laut, tentu akan tenggelam.
"Karena teori itu (memang) penting, tapi yang penting itu adalah usaha untuk memulai dan pengalaman. Mulai pelan-pelan dari pinggir, tentu akan menjadi perenang uang baik, apalagi tentu saja dengan usaha bersama-sama," katanya.
Pada bagian lain, JK menyinggung budaya Minang yang ditopang oleh tiga hal. Yakni di Surau, Sekolah dan Pasar.
"Surau menjadi tempat belajar agama, adat istiadat dan mendekatkan diri pada Allah SWT. Sekolah untuk mencerdaskan, sementara pasar pada prinsipnya bukan hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga entrepreneur," katanya.
Ia menilai, Minang Entrepreneur Award (MEA) merupakan salah satu cara untuk melahirkan entrepreneur muda yang diharapkan bisa membantu negara.
Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Ganefri menyebutkan, MEA merupakan kompetisi berwirausaha bagi mahasiswa di perguruan tinggi. MEA lahir atas inisiatif dan kesadaran kolektif dari Perguruan Tinggi Sumbar untuk mendorong para mahasiswa berani memulai dan memupuk jiwa wirausaha.
"Kalau mengutip kata Pak Wapres, tidak ada negara maju karena banyak pegawai, tapi karena wirausahawan," katanya.
Program MEA dibagi atas dua kategori, yakni eksisting Bisnis bagi mahasiswa yang sudah punya aktivitas usaha dan kategori startup Bisnis bagi yang baru mengembangkan ide atau konsep usaha
(hns/hns)