Ketiga bersaudara tersebut adalah anak dari pengusaha nasional Sofjan Wanandi.
Sejarah Santini Grup Sendiri dimulai pada 1974 ketika Sofjan Wanandi bergabung dalam pendirian Pakarti Yoga Group. Group perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan dan industri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanandi bersaudara kemudian mendirikan perusahaan baru yaitu PT Sapta Panji Manggala pada 1984. Dengan didirikannya PT Sapta Panji Manggala, Sofjan menyatukan anggota keluarganya dalam bisnis, membentuk Gemala Group. Group tersebut kemudian merambah ke bidang farmasi dan kimia dengan tetap menjejakkan Indonesia sebagai ruang lingkup bisnis, hingga adik termudanya meraih kesempatan untuk berekspansi ke tingkat Internasional pada 1987.
Gemala Group menandai pendiriannya sebagai perusahaan global melalui pembukaan pabrik senilai US$ 25 juta di Jakarta. Pada tahun berikutnya di 1988, Gemala Group bergabung dengan Yuasa Corp dari Jepang dan mulai mengakuisisi Century Batteries di Australia. Tidak berhenti di sana, Gemala Group juga mengakuisisi pabrik Exide UK di Dagenham, sebuah perusahaan manufaktur dan penjualan baterai.
Sebagai akuisisi perusahaan pertama ke luar negeri di tahun 1988, Gemala Group telah berkembang menjadi perusahaan global di empat benua, baik dalam industri otomotif maupun pengembangan properti.
Seiring dengan perusahaan yang terus berkembang, generasi kedua dari keluarga Wanandi mulai menjalankan unit bisnis orangtuanya. Akhirnya Sofjan Wanandi dan anaknya membentuk Santini Group pada 1994. Sejak beliau mulai fokus pada perannya sebagai Ketua DPUN (Dewan Pengembangan Usaha Nasional) di tahun 1999, Sofjan menyerahkan kepemimpinan perusahaan kepada anak-anaknya.
Diketahui sebelumnya, pendanaan awal dari Santini Group akan digunakan untuk beberapa proyek yang dijalankan oleh Tranmere. Mulai dari penguatan sinyal Wi-fi di stadion, serta pengembangan kawasan akademi klub.
Tidak hanya itu, Santini Group juga akan membantu Tranmere untuk mengembangkan sayapnya di pasar internasional, termasuk di Asia. Hal ini untuk menambah nilai klub tersebut secara global.
Pendanaan kapital oleh grup asal Indonesia ini diharapkan bisa membuat keadaan keuangan klub yang bermarkas di stadion Prenton Park tersebut menjadi lebih stabil.
Sekadar informasi, Tranmere Rovers merupakan klub sepakbola yang berbasis di Merseyside. Saat ini, klub yang sudah berdiri sejak tahun 1884 itu bermain di divisi League One atau kasta ketiga kompetisi liga di Inggris.
(zlf/zlf)