Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman mengatakan, truk bisa melintas di tol tersebut kemungkinan karena tidak melewati jembatan timbang. Dia bilang, jembatan timbang tidak dipasang di semua wilayah, sementara truk yang memuat pasir kemungkinan hanya beroperasi di wilayah yang dekat.
"Jembatan timbang kan nggak semua tempat ada jembatan timbang, hanya tempat tertentu yang ada jembatan timbang. Kalau lihat kebanyakan model truk pasir gini nggak pernah melewati jembatan timbang, memang operasional lokal," katanya kepada detikFinance, Rabu (4/9/2019).
Dia mengatakan, di tol sendiri tidak ada ketentuan batas muatan. Sehingga, truk bisa melintas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia melanjutkan, truk ini pun diduga bermasalah sebelum operasi. Kemungkinan, kata dia, truk tak melewati uji KIR atau uji berkala dengan benar.
Memang, uji KIR menjadi masalah tersendiri dalam operasi truk. Dia menuturkan, yang menjadi 'rahasia umum' saat ini ialah uji KIR tidak dilakukan di tempatnya. Sehingga, truk bisa lolos operasi tanpa diuji dengan peralatan yang memadai.
"Uji berkala itu seyogyanya hadir ditempat tapi bukan rahasia umum dishub-dishub sering uji berkala tidak ditempat KIR, bisa dilakukan di luar tempat KIR. Kalau di luar nggak ada peralatannya," jelasnya.
Kemungkinan lain, pengusaha truk sama sekali tak melakukan uji KIR tapi tetap mengoperasikan truk.
"Jadi ada dua faktor entah kolektif dilakukan luar sama petugas dishub, kedua pengusaha tidak melakukan uji berkala sama sekali," terangnya.