Parahnya, dari 33 perusahaan itu mayoritas atau sebanyak 23 perusahaan lari ke Vietnam.
Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Husen Maulana buka suara mengenai hal tersebut. Menurutnya, alasan utama investor lebih memilih Vietnam karena perolehan lahan yang mudah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena pemerintahnya berbeda dengan sistem pemerintahan di kita. Di sana sosialis komunis sehingga pemerintah dengan mudah menyediakan lahan, bahkan bisa saja lahan bisa gratis kali ya," katanya kepada detikcom, Kamis (5/9/2019).
Dia menjelaskan, hal ini berbeda dengan Indonesia. Di Indonesia, untuk mendapat lahan terbilang prosesnya panjang. Bahkan, investor pun sulit saat membeli lahan tersebut.
Baca juga: Ini PR Jokowi Agar RI Tak Kena Resesi |
"Iya menurut saya utama lahan, apa kata pemerintah pusat (Vietnam) pasti dilaksanakan pemerintah daerah. Yang utama bagi pabrik lahan, pemerintah sudah siapkan, perizinan dipermudah mereka lari ke sana. Di kita cukup susah, mereka mau beli prosesnya lumayan susah. Kalau di Vietnam mungkin disediakan semua," paparnya.
Memang, saat ini negara-negara tetangga juga berlomba menggaet investasi dari China. Dia bilang, Vietnam juga berlomba memberikan kemudahan bagi investor
"Apalagi Vietnam juga mendengar banyak perusahaan yang mau relokasi, Vietnam sudah bisa menyiapkan segala sesuatunya, artinya diberi karpet merah untuk para pelaku usaha dari China," tutupnya.
(ang/ang)