Kepala Kesekretarian Perusahaan PT PELNI Yahya Kuncoro menjelaskan, layanan check-in mandiri merupakan peningkatan layanan yang ditujukan untuk mempercepat proses embarkasi penumpang di terminal keberangkatan.
"Dalam sekali keberangkatan, kapal PELNI bisa memproses check-in hingga seribuan penumpang, dan ini memakan waktu. Karena itu, untuk mempercepat proses check-in, selain dibantu petugas di konter, penumpang bisa mencetak sendiri boarding pass di mesin check-in mandiri," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (4/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Rini Tunjuk Sripeni Jadi Plt Dirut PLN |
Sementara, Vice President PELNI Sukendra menyebut layanan check-in mandiri saat ini sudah hadir di tujuh kota, yaitu Medan, Jakarta, Semarang, Surabaya, Makassar, Ambon, dan Bitung.
"Kehadiran mesin check-in mandiri kami lakukan bertahap di tujuh kota dari Agustus kemarin hingga HPN (Hari Pelanggan Nasional) 2019 ini," katanya.
"Target kami, di akhir semester 1/2020, layanan check-in mandiri sudah bisa dirasakan seluruh penumpang kami di 45 pelabuhan yang melayani kapal PELNI di Indonesia," tutur Sukendra.
Layanan check-in mandiri, Sukendra menambahkan, menjadi kelanjutan program digitalisasi layanan PELNI sejak meluncurkan aplikasi booking tiket, PELNI Mobile Apps, di tahun 2018. Digitalisasi layanan PT PELNI juga berupa pembelian dan pembayaran tiket PELNI di seluruh ATM BRI, Alfamart dan Indomaret se-Indonesia.
(fdl/fdl)











































