Pegadaian Mau Go Global Kejar Nasabah WNI di Luar Negeri

Pegadaian Mau Go Global Kejar Nasabah WNI di Luar Negeri

Tri Ispranoto - detikFinance
Jumat, 06 Sep 2019 10:35 WIB
Foto: Fadhly Fauzi Rachman/detikFinance
Bandung - Pada tahun ini PT Pegadaian (Persero) akan melakukan terobosan baru dengan menggaet para nasabah Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal atau bekerja di luar negeri.

"Ke depan kita mau go global. Kita mau para TKI atau TKW jadi nasabah Pegadaian. Sudah kita rintis, insyaallah dalam waktu dekat. Insyaallah sebelum akhir tahun ini," ucap Dirut Pegadaian Kuswiyoto di Kanwil X Pegadaian, Jalan Pungkur, Kota Bandung, Kamis (5/9/2019) malam.

Kuswiyoto mengatakan, saat ini pihaknya sedang menjajaki kerja sama dengan dua institusi keuangan. Paling dekat dan memungkinkan adalah membuka pelayanan di negeri jiran, Malaysia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita ajari para TKI ini untuk menabung emas, umroh atau haji daripada uang mereka habis tidak jelas. Utamanya untuk menabung," katanya.

Menurutnya tak sulit untuk melebarkan sayap ke luar negeri. Sebab dengan bantuan teknologi, kini siapa pun dan di mana pun bisa terlayani. "OJK juga sudah mengizinkan sejak lama," ucapnya.

Pihaknya juga menjamin bagi para calon nasabah yang ada di luar negeri untuk tak ragu soal keamanan. Kuswiyoto memastikan, Pegadaian telah berinvestasi besar untuk mengembangkan teknologi yang canggih dan aman.

"Untuk kelas pegadaian kita cukup besar. investasi kita untuk itu sampai Rp 500 miliar. Saya bilang tidak peduli cost-nya yang penting kita bisa menggunakan teknologi yang bagus untuk mempermudah pelayanan," ujarnya.


MoU Dengan Puluhan Perusahaan dan Universitas

PT Pegadaian menjalin MoU dengan sejumlah perusahan pelat merah, swasta, UMKM dan universitas di Bandung dalam rangka meningkatkan pelayanan industri keuangan Indonesia di era sharing economy.

Dirut Pegadaian Kuswiyoto mengatakan, di era revolusi digital 4.0 muncul tren ekonomi kolaborasi yang melibatkan banyak pihak dengan tujuan saling mendapatkan manfaat.

"Oleh karena itu Pegadaian terus berusaha membangun jalinan kolaborasi sambil mengembangkan sayap bisnis melalui kerja sama dengan 7 BUMN, 14 perusahaan swasta, UMKM, perguruan tinggi dan asosiasi," ujar Kuswiyoto usai MoU di Kanwil X Pegadaian, Kota Bandung, Kamis (5/9/2019) malam.

Menurutnya melalui kolaborasi membuka kesempatan untuk meningkatkan volume penjualan dan pemasaran produk dari masing-masing perusahaan sehingga memberikan keuntungan bagi semua pihak.

Ia mencontohkan kerja sama yang ditawarkan pada PT Pos Indonesia adalah penyewaan gudang milik Pegadaian. Sebab saat ini banyak gudang yang kosong karena pola gadai masyarakat yang cenderung berubah.

"Dari pada sewa gudang milik lain, kita juga punya banyak. Gudang kita banyak yang nganggur karena dulu orang-orang gadai barang yang besar-besar, sekarang kan relatif tidak ada," katanya.


Hal lainnya yang ditawarkan adalah perusahaan kini bisa mengajukan kredit kendaraan murah dan mudah pada Pegadaian. Selain itu ada juga produk yang menawarkan haji dan umroh. "Pokoknya saya jamin sekarang semakin mudah, murah, cepat dan aman di Pegadaian," ucapnya.

MoU lainnya dijalin dengan Universitas Telkom dengan tujuan pada arah pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. MoU ini pun dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Telkom Adiwijaya dan Direktur Pusat Pengembangan Karir Universitas Telkom Desy Dwi Nurhandayani.

"Kita harus dapat saling berkolaborasi untuk solusi keuangan yang kompetitif melalui kerja sama dengan berbagai badan hukum. Karena ke depannya masih banyak tekanan yang hadir dari era disrupsi," kata Kuswiyoto.

Pada MoU kali ini total ada 7 BUMN dan 14 perusahaan swasta yakni PT Pos Indonesia (Persero), PT Len Industri (Persero), PT Bio Farma (Persero), PT Pindad (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Dahana (Persero), PT INTI (Persero), PT Dian Megah Indo Perkasa, Yayasan Solusi Bersinar Indonesia, KUD Mitra Karya, Koperasi Citra Telekomunikasi, BULOG Regional Jawa Barat, PT Astra Internasional, Forum HR & GA Purwakarta, PT Jayamandiri Gemasejati, PT Istana Bandung Raya Motor, PT Tunas Mobilindo Perkasa, PT Mahligai Puteri Berlian, PT Sentra Yasa Prima, Sentra Anugrah Motor dan Bintang Rejeki Motor.


(tro/eds)

Hide Ads