"Sesungguhnya Indonesia sudah sangat menarik bagi investor, tetapi hambatan seringkali justru saat investor akan merealisasikan investasinya," ujar Piter.
Hambatan yang muncul misalnya, ada masalah pada pembebasan lahan dan perizinan. OSS menurut Piter masih jauh dari sempurna dan banyak kendala dalam penerapannya.
Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira Adhinegara menjelaskan kurang diliriknya Indonesia terjadi karena perbedaan iklim investasi manufaktur di Indonesia dengan Vietnam.
Menurut dia, rezim perizinan dan insentif di Indonesia yang kurang menarik serta terputus dari rantai pasok global.
"Faktor utama memang karena ruwetnya perizinan relokasi industri manufaktur. Vietnam itu punya sistem perizinan investasi lebih terintegrasi antara pusat dan daerah, sementara Indonesia antara pemerintah pusat dan daerah belum klop," jelas dia.