Kuliah Umum di Makassar, CT Akan Berbagi Kisah 'Anak Singkong'

Kuliah Umum di Makassar, CT Akan Berbagi Kisah 'Anak Singkong'

Ibnu Munsir - detikFinance
Senin, 09 Sep 2019 09:20 WIB
Chairman CT Corp, Chairul Tanjung/Foto: Grandyos Zafna
Makassar - Chairman CT Corp, Chairul Tanjung akan memberikan kuliah umum di hadapan ribuan mahasiswa baru dan civitas akademika Universitas Muslim Indonesia di Makassar, Sulawesi Selatan. Kuliah umum yang akan disampaikan mengambil tema 'Learn: Mencapai Keberhasilan Hidup dengan menjadi Wirausaha Muda (True Story of Anak Singkong)'.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Inaugurasi Inkubasi Wirausaha dan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).

Kuliah Umum akan berlangsung di Auditorium Al-Jibra, Kampus II UMI, Jl. Urip Sumoharjo, Makassar, Senin (9/9/2019) mulai pukul 13.00 WITA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kehadiran bapak Chairul Tanjung diharapkan memberi inspirasi kepada mahasiswa baru UMI tahun akademik 2019/2020 yang baru saja menyelesaikan tahapan penerimaan mahasiswa baru melalui Pesantren Kilat," kata Humas UMI Makassar," kata Rektor UMI Makassar, Prof Basri Modding, melalui rilisnya, Senin (9/9/2019).



Saat ini, Chairul Tanjung juga aktif sebagai Presiden Komisioner di grup perusahaan, di antaranya PT Bank Mega Tbk., PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV), PT Duta Visual Nusantara Tivi 7 (Trans|7) dan PT Mahagaya Perdana.

"Kiprah Chairul Tanjung di dunia usaha dan pemerintahan patut diambil pelajaran bagi mahasiswa. Di dunia usaha, Chairul Tanjung telah mendirikan usaha sejak 1983 di bidang suplai alat kesehatan. Selanjutnya, mendirikan embrio CT Corp pada tahun 1987 dan secara resmi berdiri 2011," jelasnya.

Kiprahnya di pemerintahan, pria yang akrab disapa CT ini pernah dipercaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat Menteri Koordinator bidang Perekonomian menggantikan Hatta Rajasa di Kabinet Indonesia Bersatu II.

Chairul Tanjung dalam beberapa kesempatan berbicara di depan publik menyatakan bahwa generasi muda harus sabar dan mau menapaki tangga usaha satu persatu. Menurutnya, membangun sebuah bisnis tidak seperti membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan jangan menyerah.




(eds/eds)

Hide Ads