Bisnis masker laris manis semenjak kabut asap mengepung Riau imbas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Masker jadi kebutuhan masyarakat agar tidak langsung menghirup udara dengan kualitas yang buruk.
Mulai dari warga, sampai perusahaan atau komunitas masyarakat di Riau memborong masker dalam jumlah banyak. Biasanya, komunitas masyarakat memborong masker untuk dibagikan secara gratis, terutama kepada warga yang menggunakan sepeda motor.
"Banyak yang beli masker sejak kabut asap ini. Kalau warga biasanya beli jumlahnya sedikit. Tapi sekarang banyak komunitas warga yang belinya dalam jumlah banyak, katanya untuk disumbangkan ke warga yang terpapar asap," kata Hasan (45) pemilik toko obat di Jl Subrantas Pekanbaru kepada detikcom, Sabtu (14/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu asap mulai banyak, jualan saya banyak yang beli. Tapi seminggu ini, yang beli berkurang. Ini karena banyak pedagang dadak lainnya berjualan yang sama. Walau pun begitu, pembeli tetap ada saja. Apa lagi kalau asap lagi pekat," tutur Fuad.
Berbeda lagi dengan pengakuan Bahtiar (50) yang berjualan masker di Jl Sudirman, Pekanbaru. Padahal, sebelumnya ia sehari-hari biasa berjualan es tebu di pinggir jalan.
"Sambil jualan es tebu, saya juga sekarang jualan masker. Jualan masker ini musiman saja kalau lagi ramai asap. Lumayan juga, banyak yang beli, harganya murah kok Rp 5.000 satu," ujar Bahtiar. (dna/dna)