Kepala Desa Botohili Pilipis Jagote mengisahkan awalnya karena hasil musyawarah desa pada September 2017 masyarakat mengharapkan Pantai Sorake lebih banyak lagi pengunjungnya, dan melihat ruang publik di area pantai belum ada. Oleh karena itu, diputuskanlah penyediaan ruang publik itu berupa wahana bermain anak dekat pantai dengan menggunakan anggaran dana desa.
"Dana desa diarahkan untuk mendukung pariwisata salah satunya menyediakan ruang publik di pinggir pantai, kita saat ini sedang persiapan pembangunan wahana permainan anak-anak dari anggaran dana desa 2019, dengan adanya wahana bermain ini diharapkan pengunjung ke Pantai Sorake meningkat, sehingga perputaran ekonomi bisa berlangsung," terangnya calma keterangan tertulis, Minggu (15/9/2019).
"Dengan hadirnya pembangunan di pantai, mulai ada perubahan, pengunjung sudah bervariasi. Setelah ada pembangunan jadi ada saung-saung toko untuk jualan," terangnya.
Wahana tersebut nantinya akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sorake, selain itu ada unit usaha lain yang sifatnya mendukung perekonomian perkembangan masyarakat. BUMDes Sorake sudah berjalan satu tahun.
Pada tahun 2018, penyertaan modal BUMDes sebesar Rp 45 juta diperuntukkan untuk mempersiapkan desain besar rencana usaha yang dikelola BUMDes.
"Nanti untuk wahana bermain, BUMDes bisa melengkapi dengan beli mobil-mobilan anak untuk bermain, yang penting BUMDes-nya bisa bergerak dulu. Jadi mereka bisa bawa anak-anak mereka," jelasnya.
Untuk mengetahui kabar terbaru dari Kemendes PDTT bisa dilihat di sini.
(mul/mpr)