"Secara kumulatif dari Januari sampai Agustus total ekspor adalah US$ 110,07 miliar," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (16/9/2019).
Ia menambahkan penurunan ekspor terjadi ke banyak negara tujuan. Nilai ekspor Indonesia ke China hingga Amerika Serikat (AS) loyo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut catatan ekspor Indonesia sepanjang 2019:
Januari: US$ 13,87 miliar atau menurun 3,24% dibanding ekspor Desember 2018. Demikian juga dibanding Januari 2018 menurun 4,70%.
Februari: US$ 12,53 miliar atau menurun 10,03% dibanding ekspor Januari 2019. Demikian juga dibanding Februari 2018 menurun 11,33%.
Maret: US$ 14,03 miliar atau meningkat 11,71% dibanding ekspor Februari 2019. Sementara jika dibanding Maret 2018 menurun 10,01%.
April: US$ 12,60 miliar atau menurun 10,80% dibanding ekspor Maret 2019. Demikian juga jika dibanding April 2018 menurun 13,10%.
Mei: US$ 14,74 miliar atau meningkat 12,42% dibanding ekspor April 2019. Sementara jika dibanding Mei 2018, menurun 8,99%.
Juni: US$ 11,78 miliar atau menurun 20,54% dibanding ekspor Mei 2019. Demikian juga jika dibanding Juni 2018 menurun 8,98%.
Juli: US$ 15,45 miliar atau meningkat 31,02% dibanding ekspor Juni 2019. Sementara jika dibanding Juli 2018 menurun 5,12%.
Agustus: US$ 14,28 miliar atau menurun 7,60% dibanding ekspor Juli 2019. Sementara jika dibanding Agustus 2018 menurun 9,9%.
(ara/eds)