Merespons hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan defisit migas masih menekan neraca dagang.
"Memang, migasnya masih defisitnya masih cukup besar, sehingga non migas belum bisa melahirkan surplus kalau sudah digabung," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (16/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Darmin menuturkan, defisit tahun ini bakal di bawah tahun 2018. Dia memperkirakan defisit tahun ini sebesar US$ 2 miliar.
"Tapi, apapun juga hasilnya ya surplus dan sehingga tahun ini sampai Agustus, defisit kita jauh di bawah tahun lalu. Tahun lalu mungkin defisitnya di atas US$ 8 miliar perdagangannya. Tahun ini sampai Agustus, kalau nggak salah US$ 1,8 miliar. Mungkin sepanjang tahun, mungkin sekitar US$ 2 miliar defisitnya. Jadi membaik, jauh membaik dibanding tahun lalu," paparnya.
Dia berharap, neraca dagang akan membaik tahun depan. Sebab, pemerintah akan menjalankan program biodiesel 30% atau B30. Menurut Darmin, B30 semakin menekan impor migas.
"Mudah-mudahan awal tahun depan mewujudkan B30 sehingga migasnya defisitnya makin lama makin kecil," tutupnya.
(ara/ara)