Selain soal ojol baru pesaing Grab dan Gojek, berita terpopuler lainnya adalah bor raksasa dari China segera wira wiri di bawah Tol Jakarta Cikampek (Japek). Bor raksasa ini akan membuka terowongan untuk kereta cepat Jakarta-Bandung.
Mau tahu informasi selengkapnya? Baca 5 berita terpopuler detikFinance berikut ini:
Penampakan Anterin, Ojol Pesaing Gojek dan Grab
Foto: Herdi Alif Al Hikam
|
Bor Raksasa
Foto: Wijaya Karya
|
Sebelumnya, penggunaan TBM dengan diameter 6,64 meter dan panjang 90 meter telah berhasil menghubungkan jalur underground MRT Jakarta Fase I yang kini telah resmi beroperasi.
"Kira-kira dua minggu lagi alat bornya sudah bisa mulai bergerak, sehingga bapak presiden sudah bisa berkenan melihat di pertengahan Oktober," tutur Direktur HR, LA & Aset PT KCIC Puspita Anggraeni di Hotel Melia, Jakarta Selatan, Selasa (17/9/2019).
Baca selengkapnya di sini: Bor Raksasa dari China Segera Wira-wiri di Bawah Tol Japek
Pesaing Gojek dan Grab Sambangin Kemenhub
Foto: dok. Anterin.id
|
Perbedaan yang pertama dari sisi tarifnya, menurut CEO Anterin Imron Hamzah yang mematok harga untuk pelanggan adalah pengemudinya. Nantinya, harga yang dipatok akan dilelang saat ada penumpang yang mau pesan.
"Jadi mitra kami bisa pasang tarif sendiri, karena modelnya kami marketplace hanya platform, penawaran ada di pengemudi. Jadi misal order Anterin, penumpang sistemnya lelang, langsung keluar listnya banyak plus harga yang ditawarkan, tinggal pilih" ungkap Imron di Kantor Direktorat Angkutan Jalan Kemenhub, Selasa (17/9/2019).
Karena sistemnya pun lelang, maka penumpang diberikan keuntungan bisa memilih driver sendiri sesuai dengan keinginannya masing-masing. Kalau Gojek atau Grab, pengemudi dipilihkan aplikator untuk penumpang.
Baca selengkapnya di sini: Pesaing Gojek-Grab Sambangi Kantor Kemenhub
Bedanya Anterin dengan Gojek dan Grab
Foto: Herdi Alif Al Hikam
|
Perbedaan yang pertama dari sisi tarifnya, menurut CEO Anterin Imron Hamzah yang mematok harga untuk pelanggan adalah pengemudinya. Nantinya, harga yang dipatok akan dilelang saat ada penumpang yang mau pesan.
"Jadi mitra kami bisa pasang tarif sendiri, karena modelnya kami marketplace hanya platform, penawaran ada di pengemudi. Jadi misal order Anterin, penumpang sistemnya lelang, langsung keluar listnya banyak plus harga yang ditawarkan, tinggal pilih" ungkap Imron di Kantor Direktorat Angkutan Jalan Kemenhub, Selasa (17/9/2019).
Karena sistemnya pun lelang, maka penumpang diberikan keuntungan bisa memilih driver sendiri sesuai dengan keinginannya masing-masing. Kalau Gojek atau Grab, pengemudi dipilihkan aplikator untuk penumpang.
Baca selengkapnya di sini: Jadi Pemain Baru Ojol, Apa Bedanya Anterin.id dengan Gojek-Grab?
Sistem Bagi Hasil Ojol Anterin
Foto: Herdi Alif Al Hikam
|
CEO Anterin Imron Hamzah menyatakan bahwa sekali order keuntungan akan masuk 100% ke kantong pengemudi tanpa mesti dipotong biaya komisi untuk aplikator.
"Bisnis model kita juga beda dengan Gojek dan Grab yang comission base. Nanti nggak ada potongan komisi setiap angkut penumpang buat driver," ungkap Imron di Kantor Direktorat Angkutan Jalan Kemenhub, Selasa (17/9/2019).
"Sehingga kalau ada order, semuanya diberikan 100% buat dia," tambahnya.
Baca selengkapnya di sini: Mitra Ojol Ini Bayar Rp 150 Ribu/Bulan, Hasil Narik Tak Dipotong
Halaman 2 dari 6