Harga Cabai Turun Diprediksi Picu Deflasi

Harga Cabai Turun Diprediksi Picu Deflasi

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 20 Sep 2019 14:11 WIB
Foto: Muhajir Arifin
Jakarta - Bank Indonesia (BI) memprediksi akan terjadi deflasi pada minggu ketiga September tahun ini. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan berdasarkan survei pemantauan harga minggu ketiga terjadi deflasi 0,19% secara year to date.

Perry mengatakan secara tahunan terjadi inflasi sebesar 3,48%. Dia menjelaskan sejumlah barang yang mendorong deflasi adalah cabai merah deflasi 0,21%, bawang merah deflasi 0,07% dan daging ayam ras deflasi 0,05%.

"Ada deflasi di minggu ketiga. Kenaikan harga pada 2 bulan terakhir disumbang oleh harga cabai karena faktor musiman. Bulan ini sudah ada pasokan cabai, sehingga ada deflasi," ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, Jumat (20/9/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Perry menjelaskan, angka inflasi ini mengonfirmasi target realisasi akhir tahun bisa berada di bawah 3,5% dan optimis inflasi tahun depan 3% plus minus 1%.

Tiga langkah strategis yang disepakati untuk menjaga inflasi 2019 tetap berada dalam kisaran sasarannya adalah menjaga inflasi dalam kisaran sasaran, terutama ditopang pengendalian inflasi volatile food maksimal di kisaran 4-5%. Strategi ini dilakukan melalui empat kebijakan utama (4K) terkait Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.


Kemudian sesuai dengan Peta Jalan Pengendalian Inflasi Nasional 2019-2021, kebijakan ditempuh dengan memberikan prioritas kepada Ketersediaan Pasokan dan Kelancaran Distribusi, yang didukung oleh ekosistem yang lebih kondusif serta ketersediaan data yang akurat.


Harga Cabai Turun Diprediksi Picu Deflasi



(kil/dna)

Hide Ads