Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan penyaluran KUR telah mencapai Rp 88,71 triliun hingga Juli 2019 atau 63,4% dari target pemerintah. KUR tersebut diberikan kepada sekitar 3,2 juta debitur tahun ini.
Iskandar menjelaskan, penyaluran KUR sepanjang tahun ini masih didominasi oleh skema KUR Mikro yakni 64,75%. Diikuti dengan skema KUR Kecil sebesar 34,87%. dan KUR TKI sebesar 0,39%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak pertama kali disalurkan pada Agustus 2015, total penyaluran KUR mencapai Rp 421,99 triliun dengan outstanding 150,9 triliun dan rasio kredit bermasalah (NPL) 1,38%. Jumlah debitur yang menerima KUR dalam periode tersebut sebanyak 17,1 juta.
Sementara itu Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, penyaluran KUR diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan penyerapan tenaga kerja. Dengan meningkatkan akses pembiayaan, kapasitas daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga diharapkan dapat tumbuh.
Kemenko Perekonomian juga baru saja menyalurkan KUR Peternakan Rakyat sebesar Rp 1,88 miliar kepada 24 debitur peternak yang berasal dari beberapa daerah di Kalsel.
Ini merupakan peluncuran KUR Peternakan Rakyat secara nasional yang ketiga kalinya, setelah pertama di Kabupaten Wonogiri Rp 8,9 miliar kepada 69 debitur. Kedua, di Kabupaten Malang sebesar Rp 21,29 miliar kepada 205 debitur.
Hingga Juli 2019, penyaluran KUR Peternakan Rakyat mencapai Rp 5,5 triliun yang diberikan kepada 240.678 debitur.
"Saya mengimbau kepada bank atau penyalur KUR untuk turut mendukung KUR khusus peternakan rakyat. Salah satunya dengan membimbing para peternak kecil dalam memenuhi persyaratan dokumen saat akan mengajukan KUR, mengingat masih minimnya pengetahuan mereka terhadap KUR," imbuh Susiwijono.
(das/das)











































