"Asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% dalam suasana kecenderungan pelemahan ekonomi global akan cukup menantang dan menghadapi risiko ke bawah," katanya saat menyampaikan pendapat akhir pemerintahan terhadap RUU tentang APBN 2020 di Rapat Paripurna DPR RI, Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Ada sejumlah upaya yang bakal dilakukan pemerintah untuk mencapai target tersebut, yaitu melalui reformasi struktural di berbagai bidang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah juga melakukan penyederhanaan regulasi serta kecepatan pelayanan, baik dari kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah. Itu dilakukan untuk meningkatkan investasi.
Di sisi lain, pemerintah juga akan terus menjaga konsumsi domestik, salah satunya dengan menjaga daya beli masyarakat.
"Sementara itu konsumsi domestik akan terus dijaga dengan menjaga kepercayaan konsumen melalui perbaikan kesejahteraan, menurunkan kemiskinan, penciptaan kesempatan kerja, dan menjaga daya beli masyarakat," jelasnya.
Pemerintah, lanjut dia, juga berjanji memberikan manfaat perekonomian Indonesia sebesar-besarnya kepada masyarakat secara lebih merata. Di antaranya, ditunjukkan pada perbaikan target indikator kesejahteraan rakyat, sekaligus mencerminkan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Momentum positif kinerja perekonomian dan upaya reformasi struktural dan reformasi fiskal dalam beberapa tahun terakhir merupakan modal utama bagi bangsa Indonesia untuk melanjutkan tren peningkatan kinerja perekonomian nasional ke depan," tambahnya.
(toy/hns)












































