Pemerintah pun akan terus mengawasi kondisi utang tersebut, yang mana itu juga dipengaruhi oleh defisit pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Berikut fakta-faktanya.
Ini Rinciannya
Foto: Rachman Haryanto
|
Berikutnya adalah utang luar negeri Rp 790,59 triliun yang jika dirinci lagi terdiri dari bilateral Rp 316,37 triliun, multilateral Rp 435,13 triliun, dan komersial Rp 39,09 triliun.
Selanjutnya, pada porsi surat berharga negara (SBN) berjumlah Rp 3.881,91 triliun. SBN terdiri dari denominasi rupiah dan valas.
Untuk SBN denominasi rupiah jumlahnya mencapai Rp 2.833,43 triliun yang terdiri dari surat utang negara (SUN) Rp 2.343,65 triliun dan SBSN Rp 489,78 triliun.
Kemudian untuk denominasi valas Rp 1.032,6 triliun yang terdiri dari SUN Rp 832,08 triliun dan SBSN Rp 216,4 triliun. Rasio utang terhadap PDB sebesar 29,80%.
Setahun Nambah Rp 317 T
Foto: Rachman Haryanto
|
Mengutip data APBN KITA, Selasa (24/9/2019), total utang pemerintah per Agustus 2019 terdiri dari pinjaman dengan total Rp 798,28 triliun dan surat berharga negara (SBN) berjumlah Rp 3.881,91 triliun.
Utang pemerintah pada Januari adalah Rp 4.498,56 triliun, Februari Rp 4.566 triliun, Maret Rp 4.567,31 triliun, April Rp 4.528,45, Mei Rp 4.571,89 triliun, Juni 4.570,17 triliun, dan Juli Rp 4.603 triliun.
Bila dihitung dari Januari 2019 hingga Agustus 2019, utang pemerintah mengalami kenaikan Rp 181,63, dari Rp 4.498,56 triliun.
Ini Respons Kemenkeu
Foto: Rachman Haryanto
|
"Makanya defisitnya lihat dulu saja, kita pantau terus. Pokoknya kan kemarin kita sudah 1,84% sudah melebar 1,93% (proyeksi defisit APBN)," kata dia di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Pihaknya pun bakal mengantisipasi bila nantinya defisit APBN melebar, di mana salah satu opsi untuk menutup itu adalah dengan utang.
"Kata ibu (Menteri Keuangan) tadi 1,93% (proyeksi defisit APBN), kita masih pakai skenario itu. Kalau ada tambahan lagi kita pokoknya standby, sudah ada langkah-langkahnya," jelas dia.
Untuk menjaga utang agar tidak membengkak, dalam mengatasi defisit APBN, menurutnya sudah ada semacam fiscal buffer atau penyangga fiskal, di mana itu bisa digunakan dalam kondisi tertentu.
"Pokoknya kalau soal defisit nanti kita lihat, kita kan sementara kan kita langkah buffer-nya sudah ada," tambahnya.
Halaman 5 dari 4