Berdasarkan hasil survei UBS terhadap 360 perusahaan milik keluarga secara global, dengan kekayaan keluarga rata-rata mencapai US$ 1,2 miliar (Rp 16,9 triliun), 55% responden percaya akan ada resesi pada 2020.
Guna mengantisipasi resesi serta untuk menekan resiko yang ada, hampir setengah (42%) responden memilih untuk menyimpan aset milik mereka dalam bentuk uang tunai. Mereka mengubah aset menjadi uang tunai, tidak hanya untuk mengurangi risiko pasar tetapi juga untuk melindungi aset dari kondisi pasar investasi yang sedang tidak pasti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya soal resesi itu sendiri, responden juga memiliki kekhawatiran lain di luar ekonomi. menurut survei tersebut, responden memiliki kekhawatiran terhadap perang perdagangan AS-China, perubahan iklim, dan masalah teknologi seperti peretasan dan kecerdasan buatan.
"Siapa yang tahu apa yang akan terjadi dengan Brexit, apa yang akan terjadi di UE, dan apa yang akan terjadi antara AS dan China," kata responden survei lain, CEO dari perusahaan milik keluarga di Eropa.
(zlf/zlf)