Deputi Bidang Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi, dan Jasa Lain Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan, penandatangan merupakan bagian dari sinergi BUMN.
"Jadi sinergi yang ada adalah karena kebutuhan bukan paksaan, sinergi lebih mudah mencapai target, dan saling win win solution," kata Gatot dalam sambutannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira ini bagus antisipasi resesi mencapai peluang bisnis, sehingga pertumbuhan ekonomi bisa dipertahankan," jelasnya.
Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto mengatakan, Pegadaian telah melakukan kerja sama dengan sejumlah BUMN. Namun, kerja sama itu selama ini tidak diresmikan.
"Syukur alhamdulilah sore ini MoU PKS. Sebenarnya ini hanya simbol saja, selama ini rata-rata menjalin kerja sama tapi tidak diresmikan," ujarnya.
Lanjutnya, Pegadaian sendiri memiliki 4.100 lebih outlet. Kemudian, jumlah nasabah telah mencapai 12,3 juta. Dia berharap, akan adanya kolaborasi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dari masing-masing.
"Kita bisa membuat kolaborasi masing-masing keunggulan baik dalam sumber daya, keunggulan produk, jaringan yang akan memberikan manfaat positif," jelasnya.
Memang, dirinya belum memaparkan secara rinci bentuk kerjasamanya. Dia berharap, perjanjian ini bisa ditindaklanjuti.
"Saya inginnya sih tidak hanya MoU tapi kita lakukan follow-upnya, detil-detilnya," terangnya.
Sebagai informasi, ada pun 10 BUMN itu yakni PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Selular, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Finarya (LinkAja), PT Sang Hyang Sari (Persero), PT Asuransi Jasindo (Persero), Perum Produksi Film Negara, PT BGR (Persero) dan PT Pupuk Indonesia (Persero).
(zlf/zlf)