Sempat Cekcok, Garuda-Sriwijaya Akhirnya Rujuk

Sempat Cekcok, Garuda-Sriwijaya Akhirnya Rujuk

Vadhia Lidyana - detikFinance
Rabu, 02 Okt 2019 06:32 WIB
Sempat Cekcok, Garuda-Sriwijaya Akhirnya Rujuk
Foto: Dok. AP II
Jakarta - Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air yang sempat memutuskan kerja samanya, kemarin menyatakan untuk kembali bekerja sama.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra dalam konferensi pers siang ini.

"Baru saja pada pagi hari ini Garuda Indonesia Group dan Sriwjaya Air yang diwakili oleh pemegang saham Sriwijaya Air menyepakati komitmen bersama kerja sama manajemen (KSM) tentang keberlangsungan dari KSM dan komitmen yang disepakati bersama untuk terus dilanjutkan kerja sama ini," kata Juliandra di Auditorium Garuda City Center (GCC), Bandara Soekarno Hatta, Selasa (1/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, perwakilan pemegang saham Sriwijaya Air Group Jefferson Jauwena mengatakan, pihaknya turut menyambut baik kembalinya kesepakatan KSM dengan Garuda Indonesia Group.

"Kami menyambut baik komitmen dan komunikasi yang telah terjalin baik bersama Garuda Indonesia Group. Kami harapkan ke depannya Garuda Indonesia Group bersama Sriwijaya Air Group akan terus bersinergi untuk terus membangun jaringan transportasi udara nasional yang diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara secara merata," papar Jefferson.

Simak berita selengkapnya di sini.
Sejalan dengan kembalinya kerja sama manajemen antara Garuda Indonesia Group dengan Sriwijaya Air, maka GMF Aero Asia juga kembali melayani operasional pesawat Sriwijaya Air mulai kemarin.

"Maka dengan dilanjutkannya KSM ini tentunya GMF juga akan terus melanjutkan memberikan pelayanan operasional penerbangan pesawat Sriwijaya Air, termasuk juga NAM Air. Jadi mulai hari ini kita langsung akan melakukan handling terhadap pesawat Sriwijaya dan NAM Air," kata Direktur Utama GMF AeroAsia Tazar Marta Kurniawan di Auditorium Garuda City Center (GCC), Bandara Soekarno Hatta, Selasa (1/10/2019).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra sebagai perwakilan Garuda Indonesia Group dalam KSM dengan Sriwijaya Air menegaskan, pihaknya dengan Sriwijaya Air sudah mencapai kesepakatan yang positif.

"Adanya berita-berita yang beredar kemarin alhamdulillah sekarang sudah dalam tune yang positif. Bahwa Sriwjaya Air akan tetap beroperasi dan mendapat dukungan dari Garuda Indonesia Group sesuai KSM," terang Juliandra.

Sebelumnya, GMF AeroAsia sudah memutuskan pelayanan terhadap operasional Sriwijaya Air sejak 25 September 2019. Alasannya lantaran perusahaan sudah menunggak pembayaran hingga Rp 800 miliar.

Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra sebagai perwakilan Garuda Indonesia Group membeberkan 4 alasan di balik kesepakatan untuk bekerja sama kembali dengan Sriwijaya Air.

Pertama, yakni untuk menjaga aspek keamanan pesawat Sriwijaya Air sehingga tetap laik terbang.

"Pertama mengedepankan safety, jadi safety atau kelaikan dari pesawat-pesawat Sriwijaya Air itu jadi prioritas," tutur Juliandra di Auditorium Garuda City Center (GCC), Bandara Soekarno Hatta, Selasa (1/10/2019).

Kedua, kepentingan pelanggan. Menurut Juliandra, kepentingan pelanggan kedua maskapai tersebut harus diprioritaskan. Sehingga, kedua belah pihak memutuskan untuk menjalin kerja sama kembali.

Ketiga, Sriwijaya Air yang juga merupakan aset negara perlu diselamatkan.

"Ketiga adalah bagian dalam program penyelematan aset negara dalam hal ini kita ingin mendukung kondisi Sriwijaya Air lebih baik lagi," kata Juliandra.

Terakhir, menurutnya kerja sama ini perlu dilanjutkan demi menjaga ekosistem penerbangan di Indonesia.

"Terakhir, alasan atau pertimbangan kita adalah kita ingin ekositem penerbangan di Indonesia semakin lama semakin sehat," katanya.

Untuk itu, Garuda Indonesia Group sepakat untuk kembali menjalin KSM dengan Sriwijaya Air. Juliandra mengungkapkan, langkah pertama yang dilakukan pihaknya adalah memberikan pelayanan operasional terhadap penerbangan Sriwijaya Air.

Dengan kembali terjalinnya kerja sama antara Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air, maka GMF AeroAsia selaku anak usaha Garuda Indonesia Group kembali menangani operasional pesawat Sriwijaya Air dan NAM Air. Sehingga, maskapai tersebut lanjut beroperasi.

"Adanya berita-berita yang beredar kemarin alhamdulillah sekarang sudah dalam tune yang positif. Bahwa Sriwjaya Air akan tetap beroperasi dan mendapat dukungan dari Garuda Indonesia Group sesuai KSM," tutur Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra sebagai perwakilan Garuda Indonesia Group dalam KSM dengan Sriwijaya Air di Auditorium Garuda City Center (GCC), Bandara Soekarno Hatta, Selasa (1/10/2019).

Menyambut kesepakatan itu, Plt Direktur Utama Sriwijaya Air Group Jefferson Jauwena selaku perwakilan pemegang saham menyatakn, pihaknya turut senang karena aspek keselamatan dan keamanan maskapai bisa tercapai.

"Kami sangat berterima kasih atas kerja sama yang terjalin ini begitu juga kepada GMF yang telah bersedia kembali lagi memberikan pelayanannya terhadap Sriwijaya Air sehingga aspek keselamatan dan keamanan penerbangan itu bisa tercapai," tandas Jefferson.

Kemudian, Direktur Quality, Safety & Security Sriwijaya Air Capt. Toto Soebandoro menyampaikan, dengan kembalinya GMF AeroAsia sebagai pihak yang menangani mauntenance pesawat, maka dipastikan Sriwijaya Air laik beroperasi.

"Jadi sekarang laik beroperasi. Yang penting Sriwijaya harus punya kerja sama dengan MRO (maintenance, repair, and overhaul) supaya cukup orangnya, kan sekarang sudah ada, jadinya sudah hilang (hazard-nya)," kata Toto ketika dihubungi detikcom melalui sambulan telepon.

Dua direksi Sriwijaya Air beberap waktu lalu telah menyampaikan pernyataan pengunduran diri dari jabatannya. Dua orang tersebut adalah Direktur Operasi Capt Fadjar Semiarto dan Direktur Teknik Romdani Ardali Adang.

Namun, surat pengunduran diri kedua direksi tersebut ditolak. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Quality, Safety & Security Sriwijaya Air Capt. Toto Soebandoro.

"Itu sama Sriwijaya pernyataan resign-nya ditolak. Karena sudah ada penyelesaiannya. Jadi pengunduran diri ditolak ya," ungkap Toto kepada detikcom, Selasa (1/10/2019).

Sehingga, baik Fadjar maupun Romdani tetap menjabat sebagai direksi Sriwijaya Air.

"Masih (menjabat). Sampai saat ini masih karena ditolak. Karena sebetulnya seperti mereka berdua, dan saya juga, kalau resign itu nggak boleh langsung resign. Ada tenggang waktu satu bulan untuk memberikan kesempatan untuk mencari penggantinya," terang Toto.

Menurut Toto, ditolaknya pengunduran diri Fadjar dan Romdani sejalan dengan kembalinya kerja sama manajemen (KSM) antara Sriwijaya Air dengan Garuda Indonesia Group. Sehingga, GMF AeroAsia kembali menangani operasional pesawat Sriwijaya Air.

Pasalnya, alasan pengunduran diri Fadjar dan Romdani terkait dengan rekomendasi setop terbang maskapai tersebut yang tak digubris oleh Jefferson I. Jauwen. Keputusan Jefferson selaku perwakilan pemegang saham yaitu Sriwijaya Air tetap operasi.

Hide Ads