Dalam membuka satu rangkaian acara hari ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai ada tantangan yang berbeda untuk anak generasi millenial dengan generasinya.
"Dulu kita berusaha mendapatkan buku atau akses, kalau Anda tantangannya bagaimana memilih bacaan yang baik dan yang berguna untuk Anda sendiri. Itu zaman yang berbeda dan tantangan yang berbeda," kata Sri Mulyani di Gedung Dhanapala, Kemenkeu, Jakarta, Rabu (2/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, generasi milenial punya kesempatan besar dalam mengakses informasi dari mana pun. Akan tetapi, informasi tersebut belum tentu benar atau bahkan bisa merupakan hoax.
"Ini menunjukkan adanya pekerjaan rumah untuk kita sendiri. Karena jumlah informasi yang banyak tidak selalu menghasilkan masyarakat yang well informed (terinformasi dengan baik)," ujar Sri Mulyani.
Dalam memilah informasi inilah yang menjadi tantangan sulit. Maka, dengan mengonsumsi informasi yang belum bisa divalidasi dapat membuat masyarakat berpengetahuan dangkal. Hal ini mengacu pada fenomena yakni kurangnya melakukan validasi ketika mengkonsumsi sebuah informasi.
"Ironi saat ini yang menimpa masyarakat membuat masyarakat jadi shallow atau dangkal. Karena Anda overwhelmed. Terlalu banyak informasi membuat Anda capek maka Anda pilih yang sudah ada dari awal. Sehingga Anda tidak mampu lagi compare karena sumber infonya sesuai selera Anda sehingga Anda tak mampu lagi lihat pandangan pandangan lain yang berbeda karena anda tidak lagi membacanya," terang Sri Mulyani.
(dna/dna)