Lalu mau buat apa suntikan modal yang baru masuk itu?
Co-Founder dan President Bukalapak Fajrin Rasyid mengatakan bahwa perusahaan hanya akan fokus mengembangkan lini bisnis yang sudah ada. Belum ada rencana bisnis baru yang akan dikembangkan Bukalapak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fajrin menjelaskan, Bukalapak sendiri saat ini sudah memiliki banyak lini bisnis. Misalnya bisnis keuangan digital atau fintech.
"Kita mulai dari fintech. Kita ada produk-produk investasi dan sebagainya. Jadi memang itu menjadi lini bisnis Bukalapak sekarang," tambahnya.
Baca juga: Ngeri! Satu Lagi Ritel Besar Tutup Toko |
Bukalapak sendiri memang sudah meluncurkan beberapa produk layanan keuangan. Misalnya bekerjasama dengan Bareksa, Bukalapak meluncurkan Bukareksa dan Bukamas.
Tak hanya itu, Bukalapak juga mulai menggarap produk asuransi yang sudah di luncurkan tahun ini. Namanya BukaProteksi Diri yang bekerja sama dengan Allianz Indonesia.
"Untuk peer to peer lending kita ada yang namanya Bukamodal. Tadi kita bekerjasama dengan bank dan fintech. Jadi kita tidak sebagai penyedia dana tapi kerjasama dengan perusahaan P2P dan bank," ujarnya.
Terkait adanya kabar pengurangan karyawan besar-besaran, Fajrin menegaskan bahwa kondisi itu tidak membuat perusahaan goyang. Hal itu ditunjukkan dari masih adanya investor yang percaya menanamkan modalnya.
(das/eds)