Nasib Gorengan di Balik Rencana Minyak Goreng Curah Haram Beredar

Nasib Gorengan di Balik Rencana Minyak Goreng Curah Haram Beredar

Vadhia Lidyana - detikFinance
Selasa, 08 Okt 2019 08:18 WIB
Nasib Gorengan di Balik Rencana Minyak Goreng Curah Haram Beredar
Foto: iStock

Mulai tahun 2020, minyak goreng curah tak lagi dijual bebas. Nantinya, minyak goreng curah akan dijual dalam kemasan dengan HET Rp 11.000/liter. Sehingga, HET minyak curah Rp 10.500/liter tak lagi berlaku.

Menanggapi kebijakan tersebut, salah satu pedagang gorengan di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat yang bernama Hartawan (28) menilai dengan harga jual minyak goreng curah saat ini, ia hanya meraup keuntungan sedikit. Padahal, ia sudah menjual gorengannya dengan harga Rp 1.000 per buah.

"Jadi mahal minyaknya ya. Ini saja saya jual Rp 1.000 sudah tipis banget untungnya," kata Hartawan ketika ditemui detikcom, Senin (7/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hartawan yang sehari-hari berjualan gorengan dan juga berbagai minuman di kawasan Lapangan Banteng tersebut, hanya meraup keuntungan dari gorengan sebesar Rp 30.000 dari omzetnya Rp 105.000 per hari.

"Saya sehari bawa satu adonan. Satu adonan itu tahunya 60, tempenya 45 buah. Satu kali adonan untungnya cuma Rp 30.000," ujar Hartawan.

Jika harga minyak curah dikemas akan naik meski hanya Rp 500/liter, dampaknya harga gorengan yang ia jual juga turut naik dengan kisaran Rp 1.500-2.000/buah.

"Ya kalau naik mau nggak mau saya jual naik, gorengannya paling Rp 1.500-2.000 saya jual," tuturnya.


Hide Ads