Pengusaha minyak nabati alias minyak goreng mengaku mendukung kebijakan pemerintah soal minyak curah harus pakai kemasan. Pengusaha mengungkapkan memang banyak praktik berbahaya dalam industri minyak curah selama ini.
Salah satunya, menurut Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga selama ini banyak beredar minyak yang tidak jelas juntrungannya. Banyak minyak yang dialirkan ke pedagang eceran tidak jelas asalnya.
"Persoalan intinya itu di pasar, sumber minyaknya yang dalam drum-drum itu ke pedagang eceran tidak jelas dari mana," kata Sahat kepada detikcom, Selasa (8/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa juga itu minyaknya sumbernya itu bekas jelantah, dikumpulkan dari hotel sampai fast food dibersihkan dijual lagi balik. Itu yang berbahaya," jelas Sahat.
Sahat mengatakan memang kebijakan ini memiliki tingkat urgensi yang tinggi untuk diterapkan.