Dalam laporan kali ini peringkat daya saing Indonesia berada di posisi ke-50 di dunia, turun lima peringkat dari tahun lalu. Indonesia juga tertinggal dari peringkat keempat dalam ASEAN, di belakang Singapura (1), Malaysia (27) dan Thailand (40).
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, meski mengalami penurunan peringkat, sebenarnya Indonesia dalam survey tersebut terpantau mengalami perbaikan di sejumlah aspek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Inikah Penyebab Daya Saing RI Merosot? |
Dalam laorannya, WEF menyebut, kekuatan utama Indonesia adalah ukuran pasarnya dan stabilitas makroekonomi. Indonesia memiliki budaya bisnis yang dinamis dan sistem keuangan yang stabil dan tingkat adopsi teknologi yang tinggi.
Sayangnya, akses terhadap teknologi masih terbilang terbatas yang mengakibatkan ikut terbatasnya kapasitas inovasi dalam perekonomian nasionalnya.
Diakui Sri Mulyani, aspek yang paling berperan dalam penurunan daya saing global tersebut adalah masih rendahnya tingkat pendidikan sumber daya manusia di Indonesia.
"Masalah fundamental struktural di Indonesia yang memang selama ini pemerintah juga sudah menyampaikan presiden menyampaikan sumber daya manusia, di mana mayoritas hanya lulusan SD, SMP. Dan juga dari kualitas pendidikan yaitu hasil skor kalau dilihat entah itu dari bisa testnya, entah itu dari sisi talent managementnya, itu semuanya memang menunjukkan kemampuan kita untuk perlu ditingkatkan," tuturnya.
(dna/dna)