Menanggapi hal itu, Pengamat Tata Kota Yayat Supriyatna mengatakan bahwa hal tersebut adalah benar. Dia bilang, semua pihak sebenarnya sudah mengetahui mengenai wilayah pantai utara Jakarta yang terus-menerus mengalami penurunan tersebut. Langkah aksi penanganan menjadi pertanyaan selanjutnya.
"Ya semuanya kan sudah tahu bahwa wilayah pantai utara Jakarta ini terus-menerus mengalami penurunan. Semakin lama semakin jauh dari permukaan lautnya," kata Yayat saat dihubungi detikcom, Selasa (15/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertanyaannya itu tadi apa yang harus dilakukan? Penyebabnya kan juga sudah diketahui. Semua sudah diketahui lah. Cuma apa yang harus dilakukan," ungkapnya.
"Kalau sekedar masalah dan masalah semua sudah tahu. Cuma bagaimana solusi atas masalah itu harus disampaikan," sambung Yayat.
Untuk diketahui, tercatat hingga 2013 permukaan tanah di Jakarta sudah turun 40 meter dari asalnya, khususnya di Jakarta bagian utara. Penurunan itu akumulasi dari puluhan hingga ratusan tahun.
Meski begitu, dari 2013 hingga 2018 penurunan permukaan tanah di Jakarta menunjukkan perbaikan. Dari yang tadinya turun 40 meter, di 2018 penurunannya jadi 35 meter.
Bukti dari penurunan permukaan tanah juga bisa dilihat dari beberapa hal yang kasat mata, seperti turun dan miringnya bangunan gedung di wilayah Jakarta Utara.
(eds/eds)