VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan pihaknya sudah menyampaikan klaim. Sayangnya dia belum bisa menyampaikan detailnya, termasuk jumlah ganti rugi yang diminta.
"Kita sudah sampaikan klaim juga. Tapi belum ada detail yang bisa disampaikan ya," kata dia saat dihubungi detikcom, Jakarta, Selasa (15/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Garuda Indonesia, Sriwijaya juga mengoperasikan lima burung besi jenis 737 NG. Dua di antaranya terjadi keretakan di sekitar sayap. Namun pihaknya tak ada rencana meminta ganti rugi.
"Nggak (minta ganti rugi ke Boeing), kalau ganti rugi sih nggak," kata Direktur Teknik Sriwijaya Air Romdani Ardali Adang saat dihubungi.
Dia menjelaskan, ganti rugi tidak dilakukan karena mempertimbangkan faktor tertentu, di mana masalah yang terjadi di 737 NG bukan karena produknya yang gagal.
"Ini kan dari sekian pesawat yang crack (retak) beberapa, biasanya nggak (ganti rugi)," tambahnya.
(toy/dna)