Jurus Redam Aliran Air Laut Masuk Jakarta

Jurus Redam Aliran Air Laut Masuk Jakarta

Trio Hamdani - detikFinance
Sabtu, 19 Okt 2019 10:45 WIB
Kota Jakarta/Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta - Menteri ESDM Ignasius Jonan beberapa waktu lalu pernah bicara soal potensi Jakarta tenggelam. Dalam paparannya, Jonan menyebut air laut sudah sampai area Monas sebelah utara

Menurut Jonan sudah terjadi intrusi air laut atau masuk ke pori-pori batuan yang mencemarkan air tanah. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional /Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengamini pernyataan Jonan, bahwa air laut memang sudah merembes hingga pori-pori tanah yang diperkirakan sampai ke wilayah Monas.

"Jadi air laut itu kan ada yang merembes di bawah tanah. Nah itu memang rembesannya perkiraannya sudah sampai Monas memang," kata dia di kantornya, Jumat malam (18/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk membuktikan, ketika melakukan galian untuk mendapatkan sumber air dari bawah tanah, bisa dimungkinkan kalau di kawasan Monas rasanya akan ada yang asin. Hal itu dikarenakan intrusi air laut tersebut.


"Jadi kalau kita gali air di sekitar situ bisa dapat air asin gitu lho," tambahnya.

Menurut catatan Badan Geologi Kementerian ESDM, intrusi air laut sudah mencapai wilayah Monas bagian utara.

"Intrusi air lautnya sudah sampai Monas area utara. Kalau dibiarkan terus intrusi air lautnya makin parah, ekologi lingkungannya makin banyak," tambahnya," ujar Jonan dalam acara Media Gathering 'Selamatkan Air Tanah Jakarta, Sekarang atau Tunggu Jakarta Tenggelam di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Setop sumur bor

Menurut Bambang persoalan tersebut bisa dicegah dengan menyetop penggunaan air tanah yang biasa dihasilkan dari sumur bor. Dengan begitu akan meminimalisir penurunan permukaan tanah atau subsidence.

"Kita harus mencegah land subsidence-nya. Caranya adalah mengurangi kalau bisa menyetop pemakaian sumur bor di Jakarta," kata dia.

Jadi, sumber air bersih baik buat masyarakat maupun di tempat-tempat kegiatan bisnis sudah harus mulai beralih dari air tanah ke air PDAM misalnya.

"Jadi sebaiknya sumber air bersih itu tidak datang lagi dari sumur yang ada di masing-masing rumah atau masing-masing kantor, tetapi harus dari distribusi air bersih yang disiapkan oleh PDAM," jelasnya.


Dengan begitu tidak perlu lagi mengebor sumur untuk mendapatkan suplai air bersih yang mana itu memberikan dampak negatif untuk jangka panjang di Jakarta.

"Tidak perlu lagi ngebor tanah yang mengakibatkan intrusi air laut yang makin dalam dan kemiringan di pantai utara Jakarta," tambahnya.


(toy/hns)

Hide Ads