Dari sejumlah calon yang dipanggil, ada satu yang menarik perhatian. Ia adalah pendiri Gojek, Nadiem Makarim.
Nadiem menarik perhatian tak lepas dari perusahaan yang ia dirikan Gojek, di mana perusahaan itu telah menjelma sebagai decacorn yakni perusahaan dengan valuasi US$ 10 miliar atau setara dengan Rp 140 triliun (kurs Rp 14.000). Lalu, ia menjadi sorotan karena menjadi salah satu calon menteri muda Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Drivel Ojol Mau Demo Besar-besaran
Foto: Rifkianto Nugroho
|
"Apabila akhirnya Presiden Jokowi tetap menunjuk Nadiem sebagai salah satu menteri ya kami mungkin bisa melakukan aksi penolakan, pergerakan dari seluruh Indonesia. Pastinya yang disasar Presiden Jokowi sendiri," katanya kepada detikcom, Senin (21/10/2019).
"Kita sudah peringatkan jangan tunjuk Nadiem kalau tetap menunjuk pasti akan pergerakan ojol di seluruh Indonesia, penolakan Nadiem," ujarnya.
Igun menuturkan, saat ini dirinya sedang berkomunikasi dengan para driver yang lain. Dia menuturkan, aksi bisa digelar kapan saja, sebelum atau pun sesudah pengumuman menteri.
"Kami lagi konsolidasi dulu dengan temen-temen seluruh Indonesia, intinya kami akan penolakan. Konsolidasi dulu, apakah bisa sebelum pengumuman, sesudah pengumuman, atau saat pengumuman," terang Igun.
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Belum Sejahtera Jadi Alasan Driver Turun ke Jalan
Foto: Rifkianto Nugroho
|
"Karena Nadiem sebagai pendiri Gojek pemiliki bisnis Gojek walaupun secara struktural melepas jabatan-jabatannya di struktur manajemen Gojek, namun dia pemilik bisnis," ujarnya.
Alasan kedua, dia menjelaskan, Nadiem sendiri besar karena mitra-mitranya. Padahal, mitra ini belum sejahtera karena pendapatan seperti bonus ini terpotong.
Dia mengatakan, selama ini Gojek terus berkembang dan hasilnya dinikmati oleh korporasi. Di sisi lain, para driver merasa sulit karena pendapatannya tergerus.
"Jangan dilihat startup decacorn si Nadiem namun harus mengkaji, di belakang ada mitra ojol yang belum sejahtera. Bagaimana mencoba dengan kompetensinya mensejahterakan rakyat Indonesia, apabila korporasi sendiri belum bisa mensejahterakan mitranya," ungkapnya.
"Untung besar korporasinya namun bagi kami tidak sejahtera. Kami tidak harapkan untung besar namun pendapatan harusnya sesuai kerja kami di lapangan, itu dasar kami menolak," terangnya.
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Gojek Klaim Dapat Dukungan Mayoritas Driver
Foto: Rifkianto Nugroho
|
"Kami gembira dan bangga bahwa Nadiem telah dipanggil oleh Presiden untuk menjadi salah satu anggota kabinet yang baru. Kami juga senang telah menerima berbagai dukungan dari mayoritas mitra driver yang disampaikan di sosial media serta pesan-pesan dukungan masyarakat pada umumnya," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom.
Dia menambahkan Gojek selalu terbuka menerima masukan dari para mitranya.
"Gojek selalu terbuka menerima setiap masukkan dari mitra driver kami. Gojek juga telah menyediakan forum komunikasi rutin di semua area operasional kami," tambahnya.
Halaman 2 dari 4