Menurutnya, Jokowi sebagai penyusun kabinet mampu keluar dari tekanan banyak pihak.
"Saya harus memuji susunan kabinet baru ini. Berarti saya harus memuji yang menyusunnya: Presiden Joko 'Jokowi' Widodo," kata Dahlan seperti dikutip detikcom, Kamis (24/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam tulisannya, Dahlan memberi sejumlah komentar pada menteri-menteri pilihan Jokowi. Berikut berita selengkapnya dirangkum detikcom:
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Luhut Jadi Benteng Jokowi
Foto: Vadhia Lidyana
|
Menurut Dahlan, kehadiran Luhut di kabinet bisa menjadi tameng dari tekanan berbagai pihak, termasuk di parlemen.
"Memang Luhut Panjaitan masih terlihat dominan. Jabatan lamanya tetap: Menko Kemaritiman. Membawahi ESDM dan kelautan. Bahkan ditambah bidang investasi. Tapi --dari kacamata presiden-- itu pilihan yang tepat. Luhut bisa jadi bumper untuk berbagai tekanan. Dari perorangan maupun politisi. Termasuk dari parlemen," paparnya.
Ia menambahkan, Luhut merupakan tipe orang yang menyediakan diri untuk menjadi benteng demi kepentingan Presiden.
"Ia tipe orang yang menyediakan diri untuk jadi benteng. Demi kepentingan seorang presiden," katanya.
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Menteri ESDM Bukan Orang Politik
Foto: Achmad Dwi Afriyadi/detikFinance
|
"Tentu ESDM menjadi incaran banyak politisi. Tapi dipilihnya Arifin Tasrif sangat tepat," ujar Dahlan.
Dahlan memaparkan, Arifin memiliki hubungan yang baik dengan Jepang. Kemudian, ia memiliki kemampuan manajerial yang baik. Terlebih, Arifin merupakan mantan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia.
"Hubungannya dengan Jepang sangat baik. Ia kini masih duta besar Indonesia di Jepang. Kemampuan manajerialnya luar biasa. Ia adalah Dirut Petrokimia Gresik yang kemudian menjadi Dirut Holding Pupuk Indonesia," kata Dahlan.
Lanjut Dahlan, Arifin merupakan sosok yang memahami persoalan energi nasional.
"Dalam jabatannya itu ia membeli perusahaan asing --menjadi perusahaan nasional. Tanpa banyak publikasi. Ia unggul dalam memanusiakan manusia. Ia tahu persoalan energi nasional," tambahnya.
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Jadi Menteri BUMN, Erick Thohir Punya Jasa ke Jokowi
Foto: Pradita Utama
|
"Erick Thohir pilihan tepat. Muda dan berjasa --bagi Jokowi. Ia mengorbankan persahabatannya dengan Sandi Uno untuk menjadi ketua tim pemenangan Jokowi," kata Dahlan.
Dahlan sebelumnya mengaku ragu Erick bakal jadi menteri. Sebab, Erick tak kurang sama sekali dan berasal dari grup perusahaan besar. Dengan masuknya Erick ke kabinet, Dahlan pun mendoakan agar Erick selamat dari jerat birokrasi.
"Saya berdoa agar Erick selamat. Dari jerat birokrasi. Dan dari balas dendam siapa pun," katanya.
Dahlan menambahkan, Erick merupakan sosok yang pandai membuat orang tak tersakiti dan pandai merangkul orang.
"Erick orang yang pandai membuat orang tidak tersakiti. Ia sangat pandai merangkul orang. Kalau sampai ia jadi korban birokrasi sungguh sayang: kita kehilangan pebisnis hebat. Yang niatnya mengabdi tapi terbalas tuba," ujarnya.
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Doa Dahlan untuk Nadiem
Foto: Lamhot Aritonang
|
"Kita doakan Nadiem. Agar tetap bisa bergerak lincah. Di tengah belitan kawat-kawat berduri birokrasi," kata Dahlan.
Dahlan menerangkan, kemampuan Nadiem sudah terbukti. Ia mampu mewujudkan decacorn, yakni perusahaan dengan valuasi US$ 10 miliar atau setara Rp 140 triliun (kurs Rp 14.000).
"Kemampuannya dalam decacorn sudah terbukti luar biasa. Yang terbaik di Indonesia," ujarnya.
Kini, Nadiem masuk ke birokrasi dengan anggaran terbesar. Rentang kendalinya pun juga besar. Dahlan menuturkan, masuknya Nadiem ke kabinet diharapkan dapat menyederhanakan banyak hal.
"Di tangan Nadiem mungkin begitu banyak yang bisa disederhanakan. Setidaknya itulah ekspektasi banyak orang," ujarnya.
Halaman 2 dari 5