Bagaimana Bekraf Setelah Gabung ke Kemenpar? Ini Kata Wishnutama

Bagaimana Bekraf Setelah Gabung ke Kemenpar? Ini Kata Wishnutama

Vadhia Lidyana - detikFinance
Sabtu, 26 Okt 2019 18:45 WIB
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melalui akun Instagram @bekrafid mengunggah sebuah foto Kepala Bekraf periode 2015-2019 Triawan Munaf menghadap ke belakang di hari pelantikan Menteri Kabinet Indonesia Maju pada Rabu (23/10/2019). Dalam keterangan fotonya, Bekraf menyatakan akan pamit dan menutup akun Instagram @bekrafid.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya resmi melantik Wishnutama Kusubandio sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Artinya, urusan terkait ekonomi kreatif kini digabung di dalam Kemenparekraf.

Terkait hal tersebut, Wishnutama menegaskan Bekraf akan tetap ada dan menjalankan tugasnya seperti sebelumnya. Hanya saja memang, Bekraf tak akan berdiri sendiri karena akan bergabung dengan Kemenparekraf.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi bukannya tidak ada tugas, dan tanggung jawabnya sama saja dengan deputi-deputi di lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu tetap ada," ujar pria yang kerap disapa Tama tersebut usai menghadiri rapat koordinasi destinasi pariwisata super prioritas, di kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Sabtu (26/10/2019).


Menurut Tama, bersatunya Bekraf dengan Kementerian Pariwisata dikarenakan ekonomi kreatif adalah salah satu sektor strategis dalam perekonomian nasional.

"Ke depannya yang dipikirkan bukan hanya kreatif ekonomi di kota-kota besar, tapi juga saya mendapatkan tanggung jawab untuk mengembangkan agar nilai nilai kreatifitas bisa dinikmati rakyat pedesaan dan lainnya makin merata," jelas dia.


Ia menegaskan, penggabungan Bekraf menjadi Kemenparekraf ini tak akan mengganggu program kerja Bekraf sebelumnya yakni memberdayakan kreativitas masyarakat kecil.

"Kita akan memberdayakan itu. Dan juga memberdayakan kreativitas-kreativitas. Jadi memang sebetulnya sekarang dan ke depan ini tugas dan tanggung jawab di pariwisata maupun ekonomi kreatif masih sama apa yang mesti mereka lakukan. Jadi seharusnya tak ada yang perlu dikhawatirkan," pungkas Tama.


(ara/ara)

Hide Ads