Di era generasi emas tersebut, 70% dari penduduk Indonesia berada dalam rentang usia produktif, yang tentunya diharapkan berdampak besar bagi pembangunan bangsa.
Merespon hal tersebut, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro berkomitmen untuk persiapkan SDM KAI yang unggul untuk memajukan perkeretaapian Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Per 30 September 2019, jumlah pegawai milenial KAI sebanyak 17.127 orang atau 60,11% dari jumlah total pegawai sebanyak 28.492.
Menyambut perubahan tersebut, PT KAI telah menyiapkan SDM mudanya dengan berbagai pendidikan dan pelatihan, benchmarking, memberikan ruang untuk berinovasi lewat berbagai ajang, serta membentuk wadah-wadah internal seperti Knowledge Cafe untuk mengembangkan gagasan para SDM-nya.
KAI pun terus memperkuat pendidikan dan pelatihan (diklat) kepada seluruh SDM, baik bidang operasional, pelayanan, keuangan, dan bidang-bidang lainnya. Hingga berita ini ditulis total diklat yang diberikan PT KAI kepada para SDM ada sekitar 301 diklat untuk menyesuaikan dengan kompetensi, kebutuhan, dan goals yang ingin dicapai.
Sedangkan benchmarking ke luar negeri berupa Safety Training di Australia, Light Rail Transit (LRT) Training di Singapura, Hospitality Training di Prancis, Track Access Charges (TAC) Summit di Italia, dan Asset Management Program di Italia. Ada juga benchmarking melihat dan merasakan kemajuan perkeretaapian ke Tiongkok.
Selain itu KAI juga menyiapkan Duta Budaya Perusahaan sebagai agen perubahan yang disebut dengan Change Agent KAI. Para Change Agent KAI juga didorong untuk berpartisipasi aktif dalam pengabdian untuk masyarakat, mewakili perusahaan dalam kegiatan-kegiatan sosial.
"KAI ingin membentuk generasi mudanya sebagai sosok yang tidak hanya berdampak baik bagi perusahaan tapi juga membawa manfaat lebih bagi lingkungannya masing-masing. Jadi, tidak hanya berhubungan dengan dampak bisnis, tapi juga dampak sosial," kata Edi.
Salah satu kegiatan yang tengah dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2019 ini adalah KAI Mengajar di Cikajang-Garut, Jawa Barat.
Para Change Agent KAI terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat untuk mengajar di sekolah-sekolah, memberikan wawasan perkeretaapian dan memberikan donasi buku pelajaran, alat tulis, dan buku bacaan untuk memotivasi anak-anak daerah agar semakin giat belajar.
Kondektur Daop 2 Bandung Sabarian Nugraha yang merupakan Change Agent KAI mengungkapkan ketertarikan menjadi Change Agent karena membuka peluang untuk lebih berkembang dan mengenal perusahaan dengan lebih jelas.
"Saya mendapat berbagai kesempatan yang tak ternilai, baik ilmu, pengetahuan, wawasan, dan jaringan. Saya menjadi lebih peka terhadap rekan kerja, lingkungan pekerjaan yang lebih luas, dan kehidupan sosial," ungkap Sabarian.
Kini bagi PT KAI, bonus demografi itu menjadi pemacu semangat Indonesia agar siap menyambut 'Generasi Emas', karena mereka inilah yang nantinya akan menjadi para pemimpin Indonesia di masa mendatang. (ujm/ujm)