Usai rakor, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menjelaskan bahwa Indonesia bakal berkontribusi pada gelaran tersebut untuk mendorong hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara di Eropa.
"Khusus Hannover akan adakan hubungan bilateral dengan Eropa," kata dia usai rakor di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (30/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi di sini international roadshow program cukup strategis sehingga di bidang perdagangan, ekspor dan perjanjian-perjanjian harus kita tingkatkan dengan Eropa, khususnya sawit sehingga tidak diskriminatif mereka padahal potensi sawit sangat tinggi. Mungkin nanti ada program sustainable palm oil," jelasnya.
Senada dengan Agus, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, ajang internasional itu bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki citra produk sawit RI.
"Kebetulan ini juga sebuah event yang bagus untuk juga ajang kita bernegosiasi, tapi juga membuat persepsi yang positif untuk kelapa sawit. Apalagi kan memang kita sedang ada isu besar dengan UE. Dengan adanya pameran ini di jantung Eropa bagus lah, kita kasih lihat kita juga punya komoditas bagus yang selama ini selalu dianggap negatif gitu," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama mengatakan, pihaknya diminta untuk menyiapkan acara yang diisi oleh Indonesia di Hannover Messe 2020.
"Nanti Kemenpar yang melaksanakan opening, ceremony, dan Indonesian Night-nya. Tapi kalau secara keseluruhan dibahas di Menko Perekonomian, bagi-bagi tugas lah sama Menko Perekonomian," tambahnya.
(toy/zlf)