Melansir dari CNBC, Rabu (30/10/2019), 'resesi seksual' di Amerika (terutama untuk kaum milenial) merupakan awal dari masalah serius untuk berbagai sektor bisnis yang lebih luas, mulai dari real estat, pakaian jadi, hingga industri penjualan kondom.
"Penurunan tingkat seks dan tingkat pernikahan jelas terkait. Lebih sedikit orang yang menjalin hubungan dewasa hanya mengarah pada penurunan keduanya (seks dan pernikahan), dan Anda tidak perlu menjadi jenius ekonomi untuk mengetahui bahwa lebih sedikit pernikahan dan (kelahiran) anak-anak dapat melemahkan permintaan ekonomi secara keseluruhan," sebagaimana dikutip dari CNBC, Rabu (30/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penurunan penjualan akan menyebabkan penurunan pendapatan perusahaan. Penurunan pendapatan perusahaan menyebabkan PHK, dan PHK menyebabkan banyak pengangguran. Pengangguran tidak dapat membeli banyak produk karena mereka tidak memiliki pendapatan, menyebabkan daya beli produk usaha menjadi lesu dan begitulah seterusnya membentuk sebuah siklus kerusakan ekonomi.
Kini yang menjadi masalah, apakah Amerika menghadapi tantangan ekonomi karena orang milenial Amerika berhubungan seks lebih sedikit? Atau apakah orang milenial Amerika berhubungan seks lebih sedikit karena tantangan ekonomi mereka?
Berdasarkan laporan dari Biro Sensus AS pada 2018, mencatat bahwa keamanan ekonomi merupakan prioritas tinggi bagi milenium ketika mereka mencari pernikahan atau hubungan serius yang dilakukan. Menunjukan kalau banyak orang di Amerika merasa cemas untuk menjalin hubungan yang lebih serius dengan lawan jenis karena mereka merasa harus stabil secara ekonomi terlebih dahulu.
Padahal seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bila angka pernikahan dan kelahiran anak rendah dapat menyebabkan pelemahan terhadap ekonomi secara keseluruhan, yang pada akhirnya akan membuat orang semakin sulit untuk bisa stabil secara ekonomi.
(dna/dna)