Menurut Corporate Secretary PT Bukit Asam Tbk Suherman, sebagai perusahaan batu bara yang melakukan kegiatan penambangan dan memajukan pariwisata Sawahlunto, pihaknya merasa bangga menjadi bagian dari Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto.
"Usai kegiatan penambangan batu bara terhenti di tahun 2001 lalu, Bukit Asam mengubah lahan pasca tambang menjadi taman satwa dan membuat danau buatan untuk menjadi lokasi wisata," ujar Suherman dalam keterangan tertulis, Rabu (30/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suherman mengatakan guna mendukung pariwisata dan edukasi mengenai batu bara, terutama tambang dalam, Bukit Asam juga membuka Lubang Pendidikan di salah satu Lubang Bekas Tambang.
"Melalui Lubang Pendidikan ini, para mahasiswa pertambangan dapat belajar dan melihat langsung bentuk penambangan di tambang dalam," ujarnya.
Ia juga menuturkan adanya sertifikat dan pengakuan Warisan Budaya Dunia dari UNESCO untuk Sawahlunto, menjadikan Bukit Asam terus bersemangat dalam mengembangkan dan mendorong potensi Sawahlunto di sektor pariwisata.
"Bukit Asam akan terus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kota Sawahlunto dalam upayanya turut serta memajukan dan menjaga Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto," pungkasnya.
Sebagai informasi, sertifikat Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto diserahkan oleh Ketua Harian Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO Arief Rachman ke Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arviyan Arifin di Padang pada Selasa (29/10/2019). Penyerahan turut disaksikan Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud Nadjamuddin Ramly dan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.
Adapun penetapan Warisan Budaya Dunia Sawahlunto mencakup 3 area. Area A untuk situs pertambangan batu bara di Sawahlunto, area B untuk jalur kereta api antara Sawahlunto hingga Padang, dan area C untuk tempat penyimpanan batu bara di Emmahaven, Pelabuhan Teluk Bayur.
Area kereta api yang masuk ke area B ini merupakan jalur angkutan kereta api yang digunakan untuk mengangkut batu bara dari lokasi tambang di Sawahlunto menuju pelabuhan Teluk Bayur. Ketiga area ini merupakan satu kesatuan dari proses penambangan batu bara hingga batu bara Sawahlunto dikirim ke berbagai lokasi tujuan melalui Pelabuhan Teluk Bayur.
(ujm/ujm)