Dalam kunjungannya Ma'ruf juga didampingi oleh Menteri Desa dan PDTT (Pembangunan Desa Tertinggal) Abdul Halim Iskandar dan Menteri Kesehatan dr Terawan. Mereka tiba di desa Pecatu sekitar pukul 10.30 WITA.
Rombongan pertama kali mengunjungi Lapangan Balai Desa Pecatu. Di sini, Wapres memantau kegiatan ekonomi kerakyatan yang sumbernya juga berasal dari dana desa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, rombongan mengunjungi Posyandu Pecatu. Di tempat ini, Ma'ruf meninjau kegiatan upaya penanganan stunting.
Orang nomor 2 di RI itu, berbincang mulai dari lansia, ibu hamil, remaja hingga balita. Posyandu ini melakukan penanganan pencegahan stunting secara menyeluruh.
"Ini lagi senam ya," tanya Ma'ruf kepada ibu-ibu hamil.
Ma'ruf merasa terkejut dengan apa yang dilakukan posyandu ini. Upaya pengurangan stunting dilakukan melalui pencegahan bahkan sejak dari remaja.
"Saya melihat upaya pencegahan stunting dilakukan sistematis. Karena stunting bukan hanya harus diantisipasi sejak ibu hamil, tapi juga melalui pemahaman tentang stunting saat remaja. Pra nikah, sebelum nikah sudah diberikan pemahaman. Itu langkah yang harus dikembangkan," ujarnya.
Upaya itupun berhasil. Menurut informasi yang didapat Ma'ruf, angka stunting di desa ini hanya 16%. Padahal angka stunting secara nasional mencapai 27%.
"Standar internasional itu 20%. Di sini di bawah internasional dan jauh di bawah nasional," tuturnya.
(das/dna)