Sampah Asing dari Jerman Hingga AS Masuk RI

Sampah Asing dari Jerman Hingga AS Masuk RI

Vadhia Lidyana - detikFinance
Jumat, 01 Nov 2019 10:20 WIB
Sampah Asing dari Jerman Hingga AS Masuk RI
Foto: Grandyos Zafna
Dari total 2.194 kontainer limbah yang masuk penegahan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu, sebanyak 536 kontainer telah memenuhi syarat untuk masuk ke Indonesia.

Lalu, buat apa impor sampah tersebut?

Rosa Vivien menuturkan, pasokan limbah tersebut dibutuhkan untuk industri pengolahan plastik dan kertas. Menurut Rosa, sejumlah pelaku industri mengatakan bahwa ketersediaan bahan baku industri plastik dan sampah di Indonesia masih kurang sehingga masih perlu impor.

"Pelaku industri di Indonesia masih membutuhkan bahan baku plastik dan kertas recycle. Kenapa masih? Memang secara permintaan, bahan baku di dalam negeri belum cukup memenuhi pabrik-pabrik tersebut," ungkap Rosa di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2019).

Rosa menjelaskan, limbah atau sampah di Indonesia masih belum memenuhi standar kebutuhan industri. Pasalnya, proses pemilahan sampah di Indonesia masih sangat minim dilakukan.

Ia mengatakan, di tingkat Pemerintah Daerah (Pemda) sendiri belum ada proses pemilahan sampah yang diatur resmi. Ketika sampah di lingkungan masyarakat sudah dipilah, namun ketika diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan dicampur kembali.

"Kalau kita mendasarkan pada kapasitas terpasangnya di Pemda, terpilahnya kan belum ada di Pemda. Kalau teman-teman memilah, diangkutnya itu dicampur lagi," paparnya.

Untuk itu, pemerintah mengadakan program bank sampah. Sehingga, sampah yang telah dipilah diangkut ke bank sampah, bukan ke TPA. Nantinya, industri pengolahan plastik dan kertas akan mengambil bahan baku dari bank sampah tersebut. (eds/eds)

Hide Ads