Tak hanya itu, dia beberapa kali diminta untuk mengulik regulasi yang berkaitan dengan bisnis kliennya. Seperti misalnya alasan dan tujuan pemerintah mengeluarkan kebijakan itu. Terkadang mereka juga meminta dirinya untuk menggali informasi tentang proyek yang tengah tersandung masalah korupsi.
"Mereka tidak peduli loh soal perizinan yang berbelit-belit. Memang itu mereka pikirkan, tapi sebelum berhadapan dengan hal perizinan, mereka lebih mau tahu dulu dengan siapa mereka mau menempatkan uangnya," tuturnya.
Kunci kesuksesan Black Widow menjalani misinya adalah jaringan yang luas. Pekerjaannya saat ini memang membuat dia memiliki kelebihan untuk bisa memiliki jaringan yang luas. Mulai dari perusahaan-perusahaan besar hingga sumber-sumber di kementerian dan lembaga pemerintahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Black Widow menjalani bisnis sampingannya itu sejak 2013. Saat itu ada konsultan bisnis dari Singapura yang meminta untuk dicarikan sosok yang bisa mencari informasi. Konsultan bisnis itu mendapatkan kontaknya dari jejaring sosial linkedIn.
"Saya tidak pernah menawarkan jasa ini. Sampai saat ini banyak investor yang tiba-tiba email. Bahkan banyak klien saya yang sampai saat ini belum pernah bertemu," ujarnya.
Berkat ketepatannya dalam menggali informasi, Black Widow mendapatkan klien berkat rekomendasi dari kliennya yang lain. Sekali mengirimkan laporan dia bisa dibayar hingga ribuan dolar AS.
Black Widow mengaku tak pernah gagal dalam menggali informasi yang dimintakan oleh kliennya. Itulah mengapa kliennya semakin banyak lantaran banyak yang merekomendasikan dirinya. (das/toy)