Menurut Direktur Angkutan dan Multimoda Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Ahmad Yani justru saat ini memang belum banyak trayek bus menuju Bandara Kertajati. Hingga kini menurutnya hanya ada Damri dan Blue Bird saja yang membuka trayek.
"Busnya justru memang cuma Damri, memang belum ada yang lain masuk Kertajati, nggak ada yang lain. Yang ada Blue Bird memang kita tugasin dan dia juga masih operasi," ucap Yani kepada detikcom, Senin (4/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Yani karena penerbangan di BIJB masih sedikit, arus penumpangnya pun kecil. Hal ini membuat skala bisnis bagi pengusaha bus belum memungkinkan untuk masuk ke Kertajati.
"Yang lain belum masuk, memang karena skala bisnisnya belum cukup untuk mereka. Penerbangan masih sepi. Bukan mereka mau lari memang mereka aja belum masuk," ujar Yani.
"Kalau yang lain mau masuk, silakan mereka kan yang bisa lihat peluangnya," lanjutnya.
Untuk itu menurutnya pemerintah menugaskan Damri untuk membuka trayek bus pertama dari dan menuju ke BIJB. Damri ditugaskan untuk mengisi trayek sampai semua penerbangan pindah ke BIJB.
"Kalau Cirebon kan kita kasih Damri memang penugasan selama setahun dari Pak Menteri (Perhubungan), sebelum semua penerbangan itu pindah," ucap Yani.
Sebelumnya, pengusaha angkutan umum di Cirebon terpaksa menutup trayek tujuan Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Penutupan trayek tujuan BIJB itu menurut Sekretaris DPC Organda Kota Cirebon Karsono disebabkan karena sepinya penumpang.
"Sekarang BIJB kan sepi, senyap kembali. Sekarang memang sudah pada tutup. Ya rata-rata lah, di Cirebon itu ada sekitar 15 pengusaha angkutan yang sempat membuka shuttle arah BIJB," kata Karsono kepada detikcom, Jumat (1/1/2019).
(zlf/zlf)