Mengenal Peramun, Desa Berbasis Digital di Bangka Belitung

Mengenal Peramun, Desa Berbasis Digital di Bangka Belitung

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Minggu, 10 Nov 2019 16:54 WIB
Foto: Ilustrasi Dok Istimewa
Jakarta - Pulau Bangka Belitung memiliki satu kawasan ekonomi khusus (KEK) yakni Pantai Tanjung Kelayang. Dari KEK ini perekonomian masyarakat sekitar diharapkan bisa meningkat.

Selain pantai, Bangka Belitung juga memiliki Desa Wisata yang dapat menjadi pilihan destinasi wisata, salah satunya Desa Wisata Bukit Peramun Belitung.

Executive Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) BCA Inge Setiawati Bukit Peramun Belitung ini memiliki keunikan yang secara tidak langsung menarik antusiasme wisatawan untuk berkunjung. Bukit Peramun berasal dari banyaknya tanaman lokal yang sering diramu oleh masyarakat menjadi obat-obatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Desa ini terletak pada ketinggian 129 mdpl di wilayah Belitung Barat. Kekayaan flora dan fauna, dikembangkan dalam berbagai lokasi spot foto antara lain berupa rumah hobbit, jembatan merah, batu kembar dan mobil terbang.

Selain itu, Desa Peramun juga dikenal sebagai desa berbasis digital, karena keberhasilan pengurus desa dalam mengaplikasikan sistem QR Code untuk memperkenalkan jenis dan manfaat tanaman di bukit Peramun, dan virtual guide dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris).

"Potensi pariwisata di Belitung menjadi salah satu daya tarik yang sudah tidak asing lagi. Sudah banyak para wisatawan lokal dan mancanegara yang menjadikan Belitung sebagai salah satu destinasi wisata karena keindahan alam dan kulturnya," kata Inge dalam keterangannya, Sabtu (10/11/2019).

Dia menjelaskan dukungan yang dilakukan dengan pendampingan dalam penguatan kapasitas dan SDM di desa binaan Bukit Peramun Belitung.

Melalui program desa binaan, perseroan membantu komunitas masyarakat lokal agar mampu mengembangkan potensi lokal tersebut menjadi sumber ekonomi yang menjanjikan kemandirian di masa mendatang.

"Misalnya melakukan pendampingan Desa Binaan Bukit Peramun sejak 2018. Sebagai langkah awal, kami memfasilitasi beberapa pelatihan, seperti Layanan Prima, Standar Layanan, Creative Selling Skill, dan Golden Heart Leadership," ujarnya.


(kil/zlf)

Hide Ads