Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau biasa disapa Tiko mengatakan, saat ini masih banyak aset BUMN yang belum lengkap surat-suratnya.
"Kita intinya kan di BUMN ini banyak aset yang belum terdaftar dengan baik. Jadi kalau di KAI dan PLN kita daftarkan lagi aset mereka supaya suratnya menjadi baik karena banyak yang belum lengkap surat-suratnya. Yang nantinya, di perbankan kita harapkan jaminan aset-aset saat ini yang diambil alih juga bisa diperbaiki surat suratnya," katanya di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (12/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti kita teruskan yang besar-besar dulu kaya KAI, PLN Pertamina, Pos satu-satu dikerjakan. Jadi nanti rapi surat-suratnya karena kan suratnya ada yang dari hakim zaman Belanda seperti girik dan lain-lain. Jadi aset BUMN secara value bisa meningkat. Kalau udah disertifikat nilainya kalau direvaluasi bisa jadi baik. Jadi bisa bagian dari permodalan mereka," paparnya.
Tiko sendiri belum bisa merinci berapa aset BUMN yang belum terdaftar. Yang pasti, kata dia, pendaftaran aset ini bisa menambah nilai aset.
"Angka saya nggak hapal. Tapi contoh saja ya saya di Mandiri itu kita revaluasi aset nilainya bisa Rp 25 triliun sendiri. Kalau di PLN lebih besar lagi. At least 20-30% masih ada isu lah dalam surat-surat tanahnya ada yang dari zaman Belanda, girik, atau bahkan nggak ada surat atau ada surat tapi masih dimiliki masyarakat. Jadi BUMN harus rajin untuk rapikan ini. Jadi bisa dimonetasi untuk kepentingan rakyat," tutupnya.
Baca juga: Kementerian ATR Kebut Penertiban Tanah BUMN |
(fdl/fdl)