Sosok kedua orang itu terkenal tegas. Banyak pihak yang menduga, penempatan kedua orang itu untuk membersihkan BUMN dari praktik yang menyimpang.
Ekonom Senior Indef, Faisal Basri mengatakan, jika ingin membenahi BUMN cukup fokus pada PT Pertamina dan PT PLN. Sebab keduanya memiliki size yang besar dan sangat berpengaruh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faisal menilai Ahok dan Chandra merupakan sosok yang hebat. Tapi dia tidak yakin keduanya bisa membersihkan Pertamina dan PLN yang dia nilai sudah terlalu sistematis.
"Orang hebat bisa jadi tersandera kalau sistemnya sudah berat. Tidak bisa satu orang saja, harus tim. Contohnya Pak Tjip dulu kan orang luar Pertamina, bawah-bawahannya nggak dukung dia, jadi repot, diganjel terus. Kan yang kerja setiap hari kan pekerja itu," ujarnya.
Oleh karena itu, menurut Faisal jika pemerintah benar-benar ingin membersihkan Pertamina dan PLN harus menempatkan tim yang memiliki visi yang sama dengan Ahok dan Chandra.
"Jadi jangan dijerumuskan Ahok sendiri di suatu tempat, harus tim. Kalau tanpa tim, berat. Ahok bukan malaikat, tapi roh Ahoknya bisa menjadi motor perubahan, tapi tidak cukup," tutupnya.
(das/zlf)